POTENSI HUTAN RAKYAT SENGON DAN PERANANNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI DESA PECEKELAN KABUPATEN WONOSOBO
SUKO MIARTO, Hasanu Simon, San Afri Awang
1994 | Skripsi | S1 KEHUTANANPenelitian dilaksanakan di desa Pecekelan, kecamatan Sapuran, kabupaten Wonosobo propinsi Jawa Tengah. Waktu efektif yang digunakan untuk mengumpulkan data di lokasi penelitian berlangsung selama satu bulan, yaitu bulan Januari 1994. Bahan penelitian yang digunakan adalah hutan rakyat sengon laut milik petani. Luas hutan rakyat yang dikelola kelompok tani Jaya seluas 203,987 ha, dengan jumlah anggota 240 orang tersebar di 6 pedukuhan. Jumlah responden yang diambil sebagai sampel sebanyak 48 responden. Untuk mengetahui volume ac ¬ tual standing stock dari lahan responden digunakan metode two stage sampling dengan unit primer yang tidak sama. Setelah volume actual standing stock diketahui maka dapat dihitung besarnya produksi kayu tiap tahun. Produksi kayu sengon ditaksir sebesar 5.263,92 m3/- tahun, terdiri atas kayu bakar 526,39 m3/tahun dan kayu perkakas 4.737,53 m3/tahun. Umur penebangan tanaman se¬ ngon laut rata - rata 10 tahun. Hasil perhitungan pada pengaturan hasil hutan rakyat responden selama daur diperoleh volume kayu perkakas sebesar 9,5995 m3 dan volume kayu bakar 1,0666 m3. Untuk menghitung pendapatan masyarakat desa Pecekelan dibedakan menjadi 3 sektor, yaitu sektor Pertanian, Jasa, dan Industri Rakyat. Dari hasil analisis pendapatan masyarakat, dapat diperinci bahwa pendapatan dari sektor Pertanian sebesar 51,109 %, Jasa 43,475 %, dan Industri Rakyat 5,416 %. Besarnya kontribusi pendapatan dari sektor pertanian terdiri dari tanaman pangan 17,170 %, tanaman komersial 1,987 %, usaha peternakan 9,183 %, dan usaha pengembangan tanaman sengon laut 22,769 %. Sedangkan pendapatan responden pada tahun 1993 berasal dari usaha pengembangan tanaman sengon laut sebe¬ sar 49,101 %, tanaman kopi 14,124 %, tanaman pangan 15,552 %, dan jasa 21,223 %.
Kata Kunci : hutan rakyat, pendapatan petani, sengon,