Laporkan Masalah

SEJARAH SOSIAL PASAR JOHAR SEMARANG PADA ABAD KE-20

PUTRI AGUS WIJAYATI, Prof. Dr. Bambang Purwanto, M.A.; Dr. Margana, M.Phil.

2019 | Disertasi | DOKTOR ILMU-ILMU HUMANIORA

Merger pasar merupakan inti dari sejarah sosial Pasar Johar Semarang. Salah satu implikasi bentuk merger yaitu negara melalui pemerintah kota melakukan modernisasi. Modernisasi yang paling terlihat adalah terjadinya perubahan infrastruktur. Penelitian ini bertujuan mengkaji dan menjelaskan perubahan infrastruktur dan manajemen terhadap kehidupan sosial yang ada di dalamnya. Pasar yang semula tujuh berubah menjadi satu dengan nama Pasar Sentral Johar. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah sosial untuk memahami realitas sosial masyarakat pasar yang telah dimanfaatkan untuk kepentingan politis sebagai bagian dari penguatan kekuasaan kolonial. Penelitian ini didukung oleh data yang terdapat di dalam sumber sejarah berupa surat kabar sezaman, majalah sezaman, arsip tekstual, arsip kartografik, dan arsip gambar statik. Secara institusi gemeente berhasil menggabungkan manajemen dan infrastruktur, namun tidak demikian dengan realitas sosial masyarakat pasar. Akibatnya, merger itu menimbulkan ada yang tereksklusi dan terinklusi. Mereka yang tereksklusi masuk ke dalam kategori yang dinamakan informal services, sedangkan pihak yang terinklusi masuk ke dalam formal services. Keberadaan informal services inilah, yang kemudian menjadi salah satu faktor yang berpotensi terhadap pengaturan Pasar Sentral Johar selama tiga dekade (1940-1970), belum mampu menghadirkan pasar yang teratur, bersih, aman, dan nyaman. Sepanjang periode penelitian ini,pasar ini tidak bergerak, kondisi dan realitas sosialnya sama sepertisebelum dimerger. Dalam penelitian ini ditemukan terjadinya kooptasi dan dominasi oleh negara. Perubahan pengelolaan setelah terbentuknya Pasar Sentral merupakan pemodernan pengelolaan lanjutan, yang pada saat itu tujuh pasar tidak lagi berdiri sendiri-sendiri, tetapi sudah menjadi Pasar Sentral Johar yang tidak lagi dikuasai oleh rakyat, namun sudah dikuasai oleh pemerintah, dan sejak itulah berlangsung apa yang dinamakan kooptasi. Terbentuknya Pasar Sentral Johar, secara konseptual tidak lagi bisa disebut public market, namun sudah menjadi state market.

The market merger is at the core of the social history of Johar Market at Semarang. One of the implications of merging form is the state through the city government to modernize. The most viewed modernization is infrastructure changes. This study aims to study and explain changes in infrastructure and mergers in market management. The original "seven" market turned into "one" under the name Johar's Central Market. This research uses a historical approach to understanding the social reality market society exploited for political purposes as part of the strengthening of colonial power. In this research is supported by data that exist in history, newspapers, photographic archives, and archives of static images. In the context of market mergers, gemeente succeeds in both management and infrastructure, but gemeente is unable to merge to realize its social reality. As a result, the merger was a cause excluded and included. Those excluded belong to a category called informal services, while the included side goes into formal services. The existence of this informal services, which then became one of the potential factors to the regulation of the Johar Central Market for three decades (1940-1970), has not been able to presenting the market orderly, clean, safe, and comfortable. During this period of this research, the market is immobile, conditions and social reality are the same as before it merged. Research in the found of cooptation and domination by the state. Management changes after the establishment of the Central Market is a modernization of advanced management, which at that time no longer stands alone, but has become the Johar Central Market which is no longer controlled by society, but has been controlled by the state, and since then there has been what is called cooptation. The establishment of Johar's Central Market, conceptually can no longer be called a public market, but it has become a state market.

Kata Kunci : pasar sentral, merger, modernisasi, infrastruktur, manajemen, kooptasi, dominasi, public market, state markcentral market, merger, modernization, infrastructure, management, cooptation, domination, public market, state market.

  1. S3-2019-341203-abstract.pdf  
  2. S3-2019-341203-bibliography.pdf  
  3. S3-2019-341203-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2019-341203-title.pdf