Laporkan Masalah

TRANSFORMASI WILAYAH DI KECAMATAN DEPOK DAN KECAMATAN SEWON SEBAGAI DAERAH PINGGIRAN KOTA YOGYAKARTA

GANDES LUWES HAYUNING USWATUN HASANAH, Dr. Andri Kurniawan, M.Si.

2019 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAH

Perkembangan kota yang pesat akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan daerah sekitarnya. Ada perbedaan tingkat kekotaan dan ketidakmerataan intensitas transformasi wilayah yang diterima tiap kecamatan di daerah pinggiran kota, khususnya di Kecamatan Depok dan Kecamatan Sewon yang menjadi bagian dari Kawasan Perkotaan Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan: (i) mendeskripsikan transformasi wilayah yang terjadi di Kecamatan Depok dan Kecamatan Sewon tahun 2006-2016 (ii) mengidentifikasi faktor dominan yang menentukan perbedaan transformasi wilayah di dua kecamatan tersebut, serta (iii) menyusun arahan pengembangan wilayah. Penelitian berbasis pada analisis data sekunder, pengolahan data pada tujuan pertama menggunakan analisis indeks komposit dengan metode scalling, tujuan ke dua menggunakan metode Kruskal-Wallis dan tabulasi silang (crosstab), serta metode pada tujuan ke tiga menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan: (i) transformasi wilayah di Kecamatan Sewon lebih tinggi daripada yang terjadi di Kecamatan Depok dalam rentang tahun 2006-2016; (ii) tidak ada faktor dominan yang menentukan perbedaan transformasi wilayah di dua kecamatan ini dari hasil analisis Kruskal-Wallis, namun dari analisis Crosstab aspek kepadatan penduduk, ketersediaan fasilitas pendidikan, fasilitas ibadah, dan fasilitas ekonomi memiliki hubungan dengan tingkat transformasi wilayah; (iii) arahan pengembangan wilayah secara umum ditekankan pada pengendalian kepadatan penduduk dan peningkatan fasilitas pelayanan publik (fasilitas pendidikan, fasilitas ibadah, dan fasilitas ekonomi).

The rapid development of the city will have an influence on the development of the surrounding area. There is an inequality in urban level and in the intensity of regional transformation received in each sub-district in the suburbs of Yogyakarta City, especially in Depok and Sewon Subdistrict that are part of the Yogyakarta Urban Area. This study aims to: (i) describe the regional transformation that occurred in Depok and Sewon Subdistricts in 2006-2016, (ii) identify the dominant factors that determine the difference in regional transformation in the two sub-districts, and (iii) arrange the direction of regional development in the suburban area. The research is based on the analysis of secondary data, processing data in the first goal using composite index analysis with scaling methods, the second goal using the Kruskal-Wallis method and cross tabulation, and the method on the third goal using the SWOT analysis. The results showed: (i) the regional transformation in Sewon Subdistrict was higher than Depok Subdistrict in the range of 2006 to 2016; (ii) there is no dominant factor that determines the difference in the regional transformation of these two sub-districts from the results of the Kruskal-Wallis analysis, however, from the Crosstab analysis aspects of population density, the availability of educational facilities, worship facilities, and economic facilities have a relationship with the level of regional transformation in these two sub-districts; (iii) the direction of regional development in general is emphasized on controlling population density and improving public service facilities (educational facilities, worship facilities, and economic facilities).

Kata Kunci : daerah pinggiran kota, transformasi wilayah, tingkat kekotaan

  1. S1-2019-365040-abstract.pdf  
  2. S1-2019-365040-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-365040-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-365040-title.pdf