EPISTEMOLOGI IMAJINATIF ORIENTALISME MENURUT PEMIKIRAN KRITIS EDWARD WADIE SAID
ZUFI MISBAHUS SURUR, Yulianingsih Riswan S.Fil., M.A.
2019 | Skripsi | S1 FILSAFATDiskursus orientalisme yang telah bertahan selama hampir 11 abad lamanya sedang mengalami goncangan intelektual dan gempuran kritik ideologis dari berbagai arah. Penelitian yang berjudul Epistemologi Imajinatif Orientalisme Menurut Pemikiran Kritis Edward Wadie Said ini membahas tentang kritik-kritik fondasional dalam kerangka teori orientalisme yang digagas dan perjuangkan oleh Edward Wadie Said demi mendedah cakrawala objektivitas kajian ketimuran. Dalam rangka menjawab persoalan filosofis tersebut, maka kajian ini dilakukan dalam bentuk telaah pustaka tentang historiografi orientalisme yang telah dikaji oleh pemikir-pemikir kajian postkolonialisme, yang kemudian dari kerja intelektual tersebut dikaji kembali menggunakan metode pencarian objektivitas kebenaran dan syarat-syarat kebenaran menggunakan metode-metode epistemologi untuk menilai ulang fondasi epistemik dalam teori orientalisme. Penelitian ini berusaha menemukan deskripsi filosofis dari gagasan epistemologi yang bersifat imajinatif dalam kerangka wacana orientalisme. Penelitian ini menggunakan jenis kajian kepustakaan. Data penelitian diambil dari buku primer dan sekunder, jurnal dan karya ilmiah yang masih berkaitan dengan tema penelitian. Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah pertama, orientalisme bukanlah sebuah teori yang didalamnya mengandung asas-asas dan syarat-syarat kebenaran, orientalisme adalah konstruksi otoritas yang dibangun atas dasar kebutuhan legitimasi dan afirmasi politik, budaya, etika, dan ekonomi. Kedua, Edward Wadie Said sebagai salah seorang postkolonialis dengan cermat melihat bahwa metode yang dilakukan oleh para orientalis untuk melegitimasi segala kepentingan hegemoni dan dominasi yang dilakukan para sarjana barat adalah dengan cara menghadirkan kembali Timur secara tekstual-imajinatif. Oleh karena itu, diperlukan kritik epistemologis atas konstruksi fondasional orientalisme dengan cara penghadiran kembali Timur secara objektif-faktual. Sehingga objektifikasi terhadap Timur berubah menjadi subjektivikasi terhadap Timur.
The orientalism discourse that has survived for 11 centuries has been an intellectual shock and the onslaught of ideological criticism from various directions. Research on title Imaginative Epistemology of Orientalism According to Edward Wadie Said's Critical Thoughts investigates fundamental critics on orientalism using Edward Wadie Saids orientalism perspective in order to explore the objectivity of the eastern studies. To answer these philosophical questions, this research was designed using a literature review on orientalism historiography that had been studied by postcolonialism thinkers to find the intellectual framework. This research purposes to find philosophical description of imaginative epistemological concept of the orientalism discourse framework. As a literature research, data on this research taken from main and secondary references, journals and academic texts that related on it. The conclusions obtained from this study are first, orientalism is not a theory which contains principles and truth requirements, orientalism is a construction of authority built on legitimacy needs and political, cultural, ethical, and economic affirmations. Secondly, Edward Wadie Said as one of the initiators of postcolonialism studies carefully saw that the method carried out by orientalists to legitimize all the interests of hegemony and domination by western scholars is to r the East textually-imaginative. Therefore, an epistemological critique of the foundational construction of orientalism is needed by the objective-factual reappearance of the East. So that the objectification of the East turned into subjectivity towards the East.
Kata Kunci : Orientalisme, Edward Wadie Said, Epistemologi, Imajinatif