Detection of Additional Tuberculosis Case in a Family Within 1 Year Follow Up, an HDSS Data Analysis
NAFIATUL UMMAH, dr. Citra Indriani, MPH ;dr. Rosalia Kurniawati Harisaputra, MPH
2018 | Skripsi | S1 KEDOKTERANLatar belakang: Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis ditularkan melalui droplet nuclei. Jarak dekat, seperti kontak rumah tangga, dalam durasi yang lama dapat menyebabkan penyakit tuberkulosis baru. Jumlah kasus tuberkulosis yang tinggi di Yogyakarta, dan kemungkinan besar transmisi dalam rumah tangga, menunjukkan pentingnya pemantauan keluarga pasien tuberkulosis. Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan untuk menilai penularan tuberkulosis dengan mendeteksi kasus tuberkulosis tambahan dalam keluarga pasien TB. Tujuan: Untuk mengetahui jumlah pasien TB di Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman pada tahun 2016-2017, dan untuk mengidentifikasi jumlah kasus tuberkulosis tambahan dalam keluarga serta karakteristik keluarga tersebut. Metode: Penelitian deskriptif dengan menggunakan data HDSS Sleman. Data identifikasi kasus tuberculosis dan karakteristik keluarga seperti usia, pendidikan terakhir, kesesakan, lokasi tempat tinggal diekstraksi dari dataset HDSS tahun 2016 dan 2017. Kasus TB didefinisikan sebagai anggota rumah tangga yang telah didiagnosis menderita TB oleh petugas kesehatan yang diperoleh dari kuesioner HDSS. Data dirangkum menggunakan tabel dan grafik. Hasil: Terdapat 42 kasus TB pada tahun 2016 dan 22 kasus TB pada tahun 2017. Terdapat 2 keluarga yang memiliki kasus TB tambahan dalam periode tersebut. Keluarga dengan kasus TB tambahan tinggal di daerah perkotaan, memiliki usia bervariasi dengan sebagian besar berada di kategori usia produktif, sebagian besar memiliki tingkat pendidikan sekolah menengah atas, dan luas lantai per orang 30 dan 21,4 m2/orang. Kesimpulan: Terdapat 2 keluarga yang memiliki kasus TB tambahan pada periode tersebut. Kasus TB tambahan terjadi pada keluarga yang tinggal di daerah perkotaan, tidak mengalami kesesakan, tidak dalam usia berisiko, dan sebagian besar memiliki pendidikan sekolah menengah atas. Adanya kasus TB tambahan menunjukkan kurangnya pencegahan TB dalam keluarga.
Background: Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis. Tuberculosis is transmitted via droplet nuclei. Close proximity, such as household contact, in prolonged duration, can result in new tuberculosis disease. The high number of tuberculosis case in Yogyakarta, as well as the high possibility for household transmission, shows the importance of monitoring the family of tuberculosis patients. Hence, this study is conducted to assess the transmission of tuberculosis by detecting additional tuberculosis case in the family of the TB patient. Objective: To know the number of TB patients in Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman in 2016-2017, and to identify additional TB case in a family and their family characteristics. Method: Descriptive study using data from HDSS Sleman. Data on TB case identification and family characteristics i.e. age, last education, crowding, house residence were extracted from HDSS dataset in 2016 and 2017. TB case defined as a household member who has been diagnosed to have TB by health personnel obtained from HDSS questionnaire. Data were summarized using tables and graph. Result: There were 42 TB cases in 2016 and 22 TB cases in 2017. There were 2 families with additional TB case during that year. Families with additional TB live in urban area, have varying age with mostly in productive age category, most have education of senior high school, and floor area per person 30 and 21.4 m2/person. Conclusion: Two families have additional TB case during that year. Additional TB case happened in families that live in urban area, no crowding, not in susceptible age, and most have education of senior high school. The presence of additional TB case within family shows inadequate TB prevention.
Kata Kunci : Tuberculosis, close contact, HDSS Sleman, age, education, crowding, urban, rural