PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KAWASAN CAGAR ALAM IMOGIRI DI KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NIA ISNAENI, Kristiani Fajar Wianti, S.Hut., M.Si
2018 | Skripsi | S1 KEHUTANANCagar Alam Imogiri adalah salah satu kawasan konservasi di Daerah Istimewa Yogyakarta yang ditunjuk pada tahun 2000. Hingga saat ini masih ditemukan beberapa masyarakat yang tidak mengenali Cagar Alam Imogiri dan konsekuensi pengelolalaannya. Padahal masyarakat merupakan stakeholder pengelola dan kunci utama dari kelestarian suatu kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang kawasan Cagar Alam imogiri dan mengetahui persepsi masyarakat tentang kawasan Cagar Alam imogiri berdasarkan karakteristik masyarakat (umur, tingkat pendidikan dan pekerjaan ). Penelitian ini dilakukan dengan Metode Survei. Populasi yang ditelitii berada di Dusun Kedung Buweng, Dusun Karang Kulon dan Dusun Pajimatan, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 792 KK dengan jumlah sampel 118. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus hingga Oktober 2018. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner dengan skala likert yang telah diuji validitas dan reabilitas. Data tingkat persepsi dikategorikan menjadi 4 kategori dan dijabarkan secara deskriptif berdasarkan karakteristik masyarakat (umur, tingkat pendidikan dan pekerjaan ). Hasil penelitian menunjukan tingkat persepsi masyarakat sekitar tentang kawasan Cagar Alam Imogiri adalah Persepsi Kurang Positif. Persepsi Kurang Positif mempunyai arti bahwa masyarakat mempunyai pemahaman yang cukup untuk tidak merusak hutan, tetapi masyarakat masih perlu untuk mengenal lebih dalam terkait CA Imogiri. Persepsi masyarakat sekitar kawasan CA Imogiri bersadarkan Karakteristik Masyarakat menunjukan bahwa: kelompok umur pada rentang 53-64, tingkat pendidikan tamat/tidak tamat SD dan profesi Abdi Dalem memiliki persepsi negatif yang dominan. Persepsi positif ditemukan pada kelompok umur 29-52 tahun dan kelompok pendidikan sarjana.
Imogiri Nature Reserve is one of the conservation areas in the Special Region of Yogyakarta which was appointed in 2000. Until now, there are still some people who do not recognize the Imogiri Nature Reserve and its management consequences. Though the community is the managing stakeholder and the main key to the sustainability of an area. This study aims to determine the public perception of the Imogiri Nature Reserve area and find out the public perceptions about the Imogiri Nature Reserve area based on community characteristics (age, education level and employment). This research was conducted with the Survey Method. The population studied was in Kedung Buweng Hamlet, Karang Kulon Hamlet and Pajimatan Hamlet, Imogiri Subdistrict, Bantul Regency, Yogyakarta as many as 792 households with a total sample of 118. The study was conducted from August to October 2018. The tools used to collect data are questionnaire with a Likert scale that has been tested for validity and reliability. Perception level data is categorized into 4 categories and described descriptively based on community characteristics (age, education level and occupation). The results showed the level of perceptions of the surrounding community about the Imogiri Nature Reserve area was less positive perception. Less Positive Perception means that the community has sufficient understanding not to damage the forest, but the community still needs to get to know more about CA Imogiri. Community perceptions around the CA Imogiri area based on Community Characteristics show that: the age group in the range of 53-64, the education level graduated / did not finish elementary school and the profession Abdi Dalem had the dominant negative perception. Positive perceptions were found in the 29-52 year age group and undergraduate education groups.
Kata Kunci : Persepsi Masyarakat, Cagar Alam, Cagar Alam Imogiri, Skala Likert, Community Perception, Nature Reserve, Imogiri Nature Reserve, Likert Scale