Globalisasi dan Resistensi: World Social Forum Sebagai Eksperimentasi Pengorganisasian Politik Multitude

ANGGAR SHANDY P, Dr. Maharani Hapsari, S.IP., M.A.

2018 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Pada tahun 2001, puluhan ribu orang dari berbagai penjuru dunia dan berbagai latar belakang identitas berkumpul di Porto Alegre, Brasil yang diwadahi suatu forum bernama World Social Forum (WSF) dengan slogan 'dunia yang lain itu memungkinkan!' suatu forum yang ditujukan untuk para aktivis 'anti-globalisasi, berbagi strategi dan menawarkan usaha untuk menciptakan suatu masa depan alternatif atas globalisasi neoliberal. Sebagai ruang terbuka, plural, serta bersifat non-negara dan non-partisan, WSF berupaya merangsang debat yang demokratis dan reflektif, pengajuan proposal, pertukaran pengalaman serta aliansi antar gerakan dan organisasi yang terlibat dalam tindakan konkret menuju solidaritas dunia yang demokratis dan adil. Tulisan ini berupaya menganalisis model pengorganisasian dan model perlawanan yang dilakukan oleh WSF dengan menggunakan kerangka teoretik empire-multitude dari Hardt dan Negri.

In 2001, ten thousands of people from a diverse background around the world gathered in Porto Alegre, Brazil, organized by the World Social Forum (WSF) a forum created by 'anti-globalization activists' to discuss strategies and attempt to create an alternative from neoliberals version of globalization. The people were chanting a slogan 'another world is possible!' As a free and plural movement that serves as a non-state and non-partisan medium, WSF tries to stimulate democratic and reflective debates, submit proposals, share experiences, and form an alliance for movements and organisations who also seek to achieve a democratic and just world. This thesis provides and analysis of the organization and resistance model used by WSF with Hardt and Negri's theoretical framework of empire-multitude.

Kata Kunci : globalisasi, neoliberalisme, gerakan perlawanan, empire, multitude, World Social Forum.