POLA KEPEKAAN KLEBSIELLA PNEUMONIAE ISOLAT KLINIK DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TERHADAP BERBAGAI MACAM ANTIBIOTIK

Handi Virawan, Dr. dr. Hera Nirwati, M.Kes., Sp.MK ; dr. Titik Nuryastuti, M.Si., PhD, Sp.MK(K)

2018 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang: Klebsiella pneumoniae merupakan bakteri Gram negatif yang sering menyebabkan infeksi terkait pelayanan kesehatan. Kejadian infeksi akibat K. pneumoniae dilaporkan terus mengalami peningkatan. Penggunaan antibiotik spektrum luas sebagai terapi awal infeksi juga menyebabkan meningkatnya strain K. pneumoniae yang resisten terhadap pengobatan. Oleh karena itu, diperlukan suatu pemeriksaan pola kepekaan K. pneumoniae terhadap berbagai antibiotik sebagai dasar pemberian terapi definitif di dalam penanganan infeksi. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui angka kejadian infeksi K. pneumoniae, pola kepekaannya terhadap berbagai antibiotik, serta persentase MDR K. pneumoniae di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten pada tahun 2017. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang menggunakan data sekunder dari Arsip Hasil Kultur dan Uji Kepekaan Bakteri di Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro pada tahun 2017. Hasil: Angka kejadian infeksi K. pneumoniae pada tahun 2017 adalah 19,28%. Pada tahun 2017, antibiotik dengan tingkat kepekaan tertinggi adalah Meropenem (99,09%), kemudian diikuti Amikacin (96,31%), Nitrofurantoin (91,67%), Fosfomycin (91,67%), Tazobactam (86,36%), Levofloxacin (76,65%), Gentamicin (67,48%), Amoxicillin (63,55%), Ciprofloxacin (58,89%), Tobramycin (57,71%), Kotrimoksazol (53,69%), Ceftriaxone (51,08%), Cefuroxime (48,42%), Cefazolin (42,69%), serta Ampicilin (2,06%). Sedangkan persentase isolat MDR K. pneumoniae pada tahun 2017 adalah 57%. Kesimpulan: Angka kejadian infeksi K. pneumoniae di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten pada tahun 2017 adalah 19,28%. Pada tahun 2017, K. pneumoniae memiliki tingkat kepekaan tertinggi terhadap pemberian Meropenem (99,09%), Amikacin (96,31%), dan Nitrofurantoin (91,67%).

Background: Klebsiella pneumoniae is a Gram negative bacteria which often causes Healthcare Associated Infection. Incidence of K. pneumoniae infection was being reported to be increased. The use of broad spectrum antibiotics as an empiric therapy has also contributed to the increasing of resistance strain of K. pneumoniae. Therefore, the antibiotic susceptibility pattern test of K. pneumoniae is needed as a guide in giving definitive therapy in infection management. Aims: The purpose of this study is to know the incidence of K. pneumoniae infection, its antimicrobial susceptibility pattern, and the percentage of MDR K. pneumoniae at RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten in 2017. Method: We perform a descriptive analytic study using secondary data from the Archieve of Culture and Susceptibility Testing Result in 2017 at the Clinical Microbiology Laboratorium of RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro. Result: The incidence of K. pneumoniae infection in 2017 was 19,28%. In 2017, antibiotic with the highest sensitivity rate was Meropenem (99,09%), then followed by Amikacin (96,31%), Nitrofurantoin (91,67%), Fosfomycin (91,67%), Tazobactam (86,36%), Levofloxacin (76,65%), Gentamicin (67,48%), Amoxicillin (63,55%), Ciprofloxacin (58,89%), Tobramycin (57,71%), Kotrimoksazol (53,69%), Ceftriaxone (51,08%),Cefuroxime (48,42%), Cefazolin (42,69%), and Ampicilin (2,06%). The percentage of MDR isolate of K. pneumoniae in 2017 was 57%. Conclusion: Incidence of K. pneumoniae infection at RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten in 2017 was 19,28%. In 2017, K. pneumoniae had the highest sensitivity rate toward Meropenem (99,09%), Amikacin (96,31%), and Nitrofurantoin (91,67%).

Kata Kunci : Klebsiella pneumoniae, kepekaan, resistensi, antibiotik