PEMBENTUKAN HUTAN DESA LUBUK BERINGIN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KECAMATAN BATIN III ULU KABUPATEN BUNGO, PROPINSI JAMBI
ADYTIA MERSA PUTRA, Djuwadi, Dwiko Budi Permadi
2010 | Skripsi | S1 KEHUTANANMasyarakat Desa Lubuk Beringin, merupakan salah satu masyarakat adat yang sebagian besar penduduknya masih menggantungkan kehidupan pada hutan. Hutan Desa Lubuk Beringin, merupakan hutan desa pertama yang ada di Indonesia yang merupakan perwujudan dari kearifan lokal masyarakat Lubuk Beringin dalam pengelolaan sumberdaya alam yang diakui dan dilindungi oleh negara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam pembentukan hutan desa dan pihak pihak yang terlibat. Serta mengetahui bentuk pengelolaan dan motivasi masyarakat dalam mengatur sumber daya alam. Dipilihnya Lubuk Beringin sebagai lokasi penelitian dikarenakan masyarakat adat Lubuk Beringin berhasil mewujudkan hutan yang lestari. Metode penelitian yang digunakan adalah deskritif kualitatif dengan menggunakan metode dasar studi kasus. Teknik pengambilan datanya diperoleh dengan wawancara, observasi, dan analisa dokumen. Wawancara dilakukan terhadap kepala adat Lubuk Beringin dan beberapa masyarakat di sana. Pengamatan dilakukan di hutan desa dan analisa dokumen merupakan analisis terhadap dokumen-dokumen terkait Hutan Desa Lubuk Beringin. Terbentuknya Hutan Desa Lubuk Beringin merupakan hasil kerjasama dari masyarakat Lubuk Beringin, LSM Komunitas Konservasi Indonesia-Warung Informasi (KKI-WARSI), dan pemerintah Kabupaten Bungo yang ingin membangun hutan lestari dan turut mensejahterakan masyarakat. Kearifan lokal yang dapat ditemui di Lubuk Beringin wanatani karet dengan permudaan metode sisipan, lubuk larangan, penanaman padi serentak, dan hutan larangan yang tidak boleh dirusak.
Peoples who lived in Village Forest Lubuk Beringin, is one of the indigenous peoples who still rely predominantly on the forest life. Village Forest Lubuk Beringin, is the first community forest in Indonesia is the embodiment of local wisdom Lubuk Beringin community in natural resources management are recognized and protected by the state. The purpose of this study is to determine the stages in the formation of village forest and all parties involved. And know the types of management and motivation of communities in managing natural resources.. Lubuk Beringin chosen as research sites due to indigenous peoples who succeeded in realizing a sustainable forest. The research method used was descriptive qualitative using a case study. Data collection techniques was obtained by interview, observation and document analysis. Interviews were conducted on the customary chief Lubuk Beringin and several people there. Observations were carried out in the forest villages and analysis of documents related documents Lubuk Beringin Forest Village. Formation of Village Forest Lubuk Beringin is the result of cooperation from the community Lubuk Beringin, Indonesian NGO Conservation Community-Public Information (KKI-WARSI), and the Bungo District government who want to build and share prosperity sustainable forest community. Local wisdom can be found in Lubuk Beringin rubber agroforestry with regeneration method “sisipan”, lubuk larangan, planting rice in union, and protected forest. Community Lubuk Beringin are maintaining and protecting forests in their region.
Kata Kunci : Kearifan lokal, Masyarakat Adat, Hutan Desa