Laporkan Masalah

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kerentanan Pelaut terhadap Infeksi HIV/AIDS di Pelabuhan Batam

PRIHTINA SURYAWATI, dr. Yanri Wijayanti S, Ph.D., Sp.PD-KPTI FINASIM; Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, M.A.

2018 | Tesis | MAGISTER ILMU KEDOKTERAN TROPIS

INTISARI Latar belakang: Pelaut merupakan sekelompok pekerja yang mempunyai tempat kerja berpindah-pindah dan sebagian besar di dominasi oleh laki-laki yang mempunyai umur dimana aktivitas seksualnya aktif, jauh dari keluarga/pasangan dalam jangka waktu lama dan sering berlabuh di pelabuhan dimana terdapat banyak pekerja seksual. Dekatnya dengan tempat prostitusi dan populasi pekerja seksual dan kenyataan bahwa banyak pelaut muda dengan aktivitas seksual yang aktif merupakan gabungan masalah dan hal ini meningkatkan bahaya terinfeksi HIV. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang menyebabkan pelaut rentan terhadap infeksi HIV/AIDS di pelabuhan di Kota Batam. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi terfokus (Focused Ethnography). Total narasumber pada penelitian ini adalah sebanyak 14 narasumber. Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang utama adalah peneliti sendiri dengan menggunakan pedoman wawancara (protokol wawancara). Penelitian dilakukan di Kota Batam pada 2 April 2018-13 Juli 2018. Hasil: Faktor internal dari pelaut yang ditemukan dapat menyebabkan peningkatan kerentanan pelaut terhadap penularan infeksi HIV/AIDS, yaitu: 1) usia pelaut yang sebagian besar berada dalam kelompok usia seksual aktif (20 – 50 tahun); 2) sifat pekerjaan pelaut adalah berpindah-pindah; 3) perangai melaut berupa kebiasaan mengobati diri sendiri bila sakit; 4) kegiatan diluar jam bekerja berupa kegiatan pesiar yang kadang diisi dengan mendatangi lokasi Wanita Pekerja Seks di sekitar pelabuhan; 5) belum tingginya pengetahuan tentang infeksi HIV/AIDS, terutama tentang cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS; 6) adanya penolakan terhadap penyediaan kondom di kapal; 7) sikap permisif terhadap perilaku berganti pasangan dan terhadap keberadaan Wanita Pekerja Seks. Faktor eksternal yang ditemukan dapat menyebabkan peningkatan kerentanan pelaut terhadap penularan infeksi HIV/AIDS, yaitu adanya lokasi Wanita Pekerja Seks di sekitar pelabuhan. Faktor yang protektif terhadap kerentanan penularan infeksi HIV/AIDS pada pelaut adalah bahwa Dinas Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan LSM mempunyai program penanggulangan HIV/AIDS bagi pelaut, berupa promosi kesehatan, mobile VCT dan distribusi kondom. Kesimpulan: Pelaut merupakan populasi yang memiliki kerentanan terhadap penularan HIV/AIDS yang disebabkan oleh berbagai faktor. Dukungan dari berbagai macam institusi baik dari lembaga pemerintahan maupun non pemerintahan merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk keberhasilan program-program penanggulangan HIV/AIDS pada pelaut.

ABSTRACT Background: Seafarers are labors with nomadic workplace, mostly male population, and in sexually active age brackets. They are usually away from family/partner in a long period of time and often set anchor in ports in which prostitutes are easily available. Proximity to prostitution area and its inhabitants, and the fact that young seafarers are sexually active are a combination which increases the danger of HIV infection. The objective of this study is to explore factors that cause seafarers to be vulnerable to HIV/AIDS infection in Batam ports. Methods: Examination is done using a qualitative study with focused ethnography approach. There are 14 respondents in this study. In this study, researcher is the main research instrument using interview protocol/guidelines. The study was conducted in Batam City on 2 April 2018-13 July 2018. Results: Internal factors found to increase seafarers’s vulnerability to HIV/AIDS infection are: 1) Age, since most of them are within the sexually-active age group (20 – 50 years); 2) the nomadic nature of their job; 3) seafarers behavior, such as their self-medicating habit when they are sick; 4) off-work activities, which are sometimes filled with on land sightseeing, visiting prostitutes located nearby the port; 5) minimum knowledge about HIV/AIDS infection, especially on how it is transmitted and how to prevent it; 6) resistance to condoms provision on board their ship; 7) permissive behavior towards multiple sexual partners and the existence of sex workers. Whereas the external factor found to increase seafarers’s vulnerability to HIV/AIDS infection is the presence of sex workers near ports. Protective factors to this vulnerability are Health Office, Port Health Office (KKP), and Non-governmental Organization (NGO) having HIV/AIDS management program for seafarers, such as health promotion, mobile VCT, and condoms distributions. Conclusions: Seafarers are a group of population which has vulnerability to HIV/AIDS transmission caused by multiple factors. Supports from governmental and non-governmental institutions are required to the success of HIV/AIDS prevention programs for seafarers.

Kata Kunci : AIDS, HIV, kerentanan, pelaut, pelabuhan, Indonesia

  1. S2-2018-403155-abstract.pdf  
  2. S2-2018-403155-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-403155-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-403155-title.pdf