THE ROLE OF SOCIAL CONNECTEDNESS IN BUILDING COMMUNITY RESILIENCE: A Case of Community in Bugel and Karangsewu, Kulon Progo
I MARIO NDRICENNING, Dr. Eng. Ir. Ahmad Sarwadi, M.Eng.
2018 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTASocial connectedness menunjukan sejauh mana anggota masyarakat merasa terlibat aktif dalam masyarakat untuk mencapai suatu tujuan. Dalam penelitian ini, unsur-unsur social connectedness yang meliputi hubungan, jaringan sosial, dan dukungan sosial, diukur dengan memperhatikan kepentingan dalam membangun ketangguhan masyarakat yang menggunakan pendekatan subjektif dalam risiko, prosedur, dan sumber daya dalam menghadapi bencana. Tujuan penelitian ini adalah peran social connectedness dalam membangun ketangguhan masyarakat menghadapi bencana di dua komunitas di Indonesia, Bugel dan Karangsewu. Kedua desa mengalami bencana dalam beberapa tahun terakhir. Metode penelitian dengan integrasi antara kuantitatif dan kualitatif digunakan untuk mengukur ketangguhan masyarakat dan social connectedness. Metode pengumpulan data primer menggunakan kuesioner yang didistribusikan di masyarakat desa, dan wawancara yang dilakukan dengan tokoh masyarakat. Kegiatan yang mendorong ketangguhan masyarakat dan peran social connectedness menentukan dimana partisipasi dan kerjasama di masyarakat sebagai bagian dari komunitas, dan meningkatkan akses masyarakat baik secara kelembagaan yang lebih luas maupun hubungan dalam bermasyarakat. Secara statistik, ada hubungan antara variabel dari social connectedness dan ketangguhan masyarakat.
The social connectedness as the degree to which community members feel actively involved in their society and achieve their goals. In this paper, the elements of social connectedness, include relation, social network, and social support, are assessed in regard to their importance in building the community resilience, that it can be measured in subjective approach in the risk, procedure, and resources. The objectives of this research are to determine the role of social connectedness in building community resilience in two communities in Indonesia, Bugel and Karangsewu. Both villages experienced hazard in the recent years. Integrated of quantitative and qualitative research methods are used to measure their resilience and connectedness. Using a questionnaire that was distributed in the two villages, and interviews were conducted with community leaders. Activities that encourage community resilience and the role of social connectedness determine where participation and cooperation in the community as part of the community, and improve community access both broader institutional and community relations. Statistically, there is association between variables from social connectedness and community resilience.
Kata Kunci : social connectedness, community resilience, Kulon Progo