Pengaruh Hipertensi Kronik pada Kejadian Preeklampsia Awitan Dini Dibanding Preeklampsia Awitan Lambat di RSUP Dr. Sardjito

SUBIYANTI, dr. R. Detty S. Nurdiati, MPH PhD, SpOG(K); dr. Adhanu Kusumanto, SpOG(K)

2018 | Tesis-Spesialis | OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Latar belakang: Penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu hamil adalah perdarahan, infeksi, dan hipertensi dalam kehamilan (5%-10%). Hipertensi dalam kehamilan merupakan awitan awal hipertensi yang diikuti oleh gejala dan tanda preeklampsia. Menurut WHO (2009), preeklampsia masih sekitar 7%-10% dari kehamilan di Amerika Serikat. Di Indonesia pada tahun 1980-2001 diperoleh angka preeklampsia sekitar 6%-8% kehamilan, dengan angka kematian maternal 9,8%-25%. Dari awitannya preeklampsia dibedakan menjadi 2 yaitu preeklampsia awitan dini (umur kehamilan <34 minggu) dan awitan lambat (umur kehamilan ≥34 minggu), dimana keduanya berbeda etiologi, faktor risiko, manifestasi klinis, prognosis, dan komplikasi. Riwayat hipertensi kronik berhubungan dengan preeklampsia awitan dini sedangkan riwayat keluarga dengan hipertensi berhubungan dengan preeklampsia awitan lambat. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan hipertensi kronik terhadap terjadinya preeklampsia awitan dini dibanding awitan lambat. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Cohort Retrospective. Data diambil dan dicatat dari data rekam medis mulai 1 Juli 2016 sampai dengan 31 Desember 2017 ibu hamil dengan preeklampsia dan eklampsia yang melakukan persalinan di RSUP Dr.Sardjito, kemudian dibagi menjadi preeklampsia awitan dini dan awitan lambat. Data yang diambil meliputi hipertensi kronik, umur, paritas, BMI, dan riwayat pernikahan, kemudian diuji dengan chi-square. Hasil: Didapat 303 ibu hamil dengan preeklampsia, 136 orang dengan preklampsia awitan dini dan 167 orang dengan awitan lambat. Ibu dengan hipertensi kronik berhubungan bermakna dengan preeklampsia awitan dini (OR 1,77; 95% CI 1,09-2,86). Umur ibu <20 tahun, nullipara, ibu dengan BMI >30 kg/m² dan ibu yang menikah >1 kali tidak berhubungan bermakna pada kejadian preeklampsia awitan dini (semua p>0,05). Kesimpulan: Ibu dengan hipertensi kronik berisiko 1,77 kali untuk kejadian preeklampsia awitan dini dibanding ibu tanpa hipertensi kronik.

Background: The primary cause of morbidity and mortality in pregnant mother is bleeding, infection, and hypertension in pregnancy (5%-10%). Hypertension in pregnancy is an early onset hypertension which followed by symptoms and signs of preeclampsia. According to WHO (2009), preeclampsia is still 7%-10% of pregnancy in United State. In Indonesia during 1980-2001, preeclampsia was for about 6%-8% of pregnancy with maternal mortality 9.8%-25%. From its onset, preeclampsia is divided into 2, which are early onset (< 34 weeks gestation) and late onset preeclampsia (≥34 weeks gestation). Both of them have different etiology, risk factor, clinical manifestation, prognosis, and complication. History of chronic hypertension is related to early onset preeclampsia while family hypertension history is related to late onset preeclampsia. Purpose: To discover the relation of chronic hypertension towards the occurrence of early onset preeclampsia compared to late onset preeclampsia. Method: This research uses Cohort Retrospective design. The data are taken and recorded from medical record of pregnant mother with preeclampsia and eclampsia who gave birth in Central Public Hospital (RSUP) Dr. Sardjito on July 1, 2016 until December 31, 2017. The data are classified into early onset and late onset of preeclampsia. The data involve chronic hypertension, age, parity, BMI, and marriage history, in which they are tested using chi-square. Result: There are 303 pregnant mothers with preeclampsia, 136 mothers with early onset preeclampsia and 167 mothers with late onset preeclampsia. Mother with chronic hypertension is significant relationship between chronic hypertension occurrence (OR 1.77; 95% CI 1.09-2.86). Mothers’ age <20 years old, nullipara, mothers with BMI >30 kg/m² and married mother > 1 times are no significant relationship between early onset preeclampsia occurrence (all p>0.05). Conclusion: Mother with chronic hypertension has early onset preeclampsia risk 1.77 times higher than mother without chronic hypertension.

Kata Kunci : preeklampsia awitan dini, preeklampsia awitan lambat, hipertensi kronik