PENGARUH WISATAWAN TERHADAP PERILAKU ORANGUTAN (Pongo pygmaeus) DI LOKASI PELEPASLIARAN CAMP LEAKEY DAN CAMP SISWOYO, KALIMANTAN TENGAH

DEWI REBECCA NURY, Satyawan Pudyatmoko, Kaharuddin

2011 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Orangutan di Kalimantan Tengah (Pongo pygmaeus) merupakan salah satu spesies yang menurut IUCN termasuk satwa yang genting (endangered). Salah satu usaha dalam penyelamatan spesies ini adalah dengan berdirinya pusat-pusat rehabilitasi. Beberapa program rehabilitasi dan pelepasliaran orangutan dipadukan dengan wisata yang apabila tidak dikelola dengan baik dapat berdampak negatif terutama pada perilaku orangutan. Penelitian yang dilakukan di Camp Leakey dan Camp Siswoyo ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan aktivitas wisatawan di lokasi pelepasliaran orangutan, membandingkan perilaku orangutan antara Camp Leakey dan Camp Siswoyo, dan untuk mengetahui pengaruh wisatawan terhadap perilaku orangutan. Metode yang digunakan untuk mengetahui jenis dan aktivitas wisatawan adalah dengan menggunakan kuesioner dan survei secara langsung. Metode pengamatan perilaku orangutan dilakukan dengan continuous focal animal sampling yang dimulai sejak orangutan meninggalkan sarang tidurnya pada pagi hari hingga tidur kembali dalam sarang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi kuadrat untuk data wisatawan dan uji chi kuadrat, uji t serta uji Disimilaritas Bray-Curtis untuk data perilaku orangutan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa lebih banyak wisatawan mancanegara berkunjung ke Camp Leakey dengan aktivitas utama adalah melihat orangutan. Selain itu, diketahui pula dari uji chi kuadrat (p>0,05) dan uji t (p>0,05) tidak terdapat perbedaan yang nyata antara perilaku orangutan di Camp Leakey dengan di Camp Siswoyo. Meskipun demikian, berdasarkan uji Disimilaritas Bray-Curtis, perilaku yang memiliki perbedaan yang paling tinggi adalah perilaku sosial dan perilaku yang berhubungan dengan manusia. Berdasarkan penelitian ini pula diketahui bahwa perilaku serta aktivitas wisatawan yang tidak dikelola dengan baik berpengaruh terhadap perilaku orangutan secara negatif dilihat dari perbedaan persentase perilaku orangutan di Camp Leakey dengan orangutan liar, terutama pada perilaku makan dan perilaku yang berhubungan dengan manusia. Pengelolaan wisata di Camp Leakey belum mendukung untuk reintroduksi orangutan, sehingga perlu ditata ulang sesuai dengan prinsip-prinsip ekowisata satwa liar.

The orangutan in Central Kalimantan (Pongo pygmaeus), according to IUCN is an endangered species. One of the efforts to try and save this species is to establish rehabilitation centres. Some rehabilitation and reintroduction programmes are incorporated with tourism which if not managed well may have a negative effect especially on orangutan behaviour. This research carried out in Camp Leakey and Camp Siswoyo aimed to observe and ascertain types and activites of tourists in the orangutan release area, compare orangutan behaviour between Camp Leakey and Camp Siswoyo, and also to observe and ascertain the effect tourism has on orangutan behaviour. The methods used to observe and ascertain the types and activities of tourists were questionnaire and direct observation. The method used to observe and ascertain orangutan behaviour was the continuous focal sampling method. The observations began at dawn when the orangutan awoke from its nest till the orangutan slept once again in a nest in the evening. The data analysis was carried out by using the chi squared test for tourist data and the chi squared test, the t test, and the Bray-Curtis Dissimilarity test for orangutan behaviour data. The results obtained show that most of the tourists that visited Camp Leakey came from overseas with their main activity being watching the orangutans. Besides that, it was shown that according to the chi squared test (p>0,05) and the t test (p>0,05) there was no significant difference in behaviour between the the orangutans in Camp Leakey and Camp Siswoyo. Nevertheless, according to the Bray-Curtis Dissimilarity test, the behaviours that had the highest difference values were social behaviour and behaviour involved contact with humans. According to this research, it was also found that the behaviour and activities of tourists that were not managed well had a negative effect on orangtan behaviour as reflected in the difference in behaviour percentages between Camp Leakey and wild orangutans. This was especially seen in the eating behaviour and the behaviour that involved contact with humans. Management of tourism in Camp Leakey dose not facilitate the reintroduction of orangutans so that it must be reorganised according to wildlife ecotourism principles.

Kata Kunci : orangutan, pelepasliaran, wisatawan