PENGARUH PENERESAN DAN LETAK AKSIAL TERHADAP SIFAT PENGERJAAN KAYU JATI PLUS PERHUTANI
ANANG TRI SUSILO, Tomy Listyanto, S.Hut., M.Env.Sc., Ph.D.
2018 | Skripsi | S1 KEHUTANANDalam rangka untuk menjaga kualitas dan manfaat dari kayu jati cepat tumbuh, diperlukan perlakuan peneresan kayu yang bertujuan untuk mengurangi jumlah kadar air dalam kayu sebelum ditebang. Letak aksial kayu menjadi hal penting yang perlu diperhatikan juga, hal ini berkaitan dengan pemilihan bagian pohon yang paling optimal dalam proses pengerjaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi peneresan dan letak aksial terhadap sifat-sifat pengerjaan kayu jati JPP. Kayu jati plus perhutani umur 12 tahun yang berasal dari KPH Pemalang dengan lama peneresan 3 bulan dan non-teresan pada bagian pangkal dan ujung kayu dipotong menjadi sampel dengan ukuran 2x12x95 cm sebanyak 5 ulangan per faktor. Selanjutnya sampel diuji sifat pengerjaannya sesuai dengan standar ASTM D-1666-64. Parameter yang diamati dalam penelitian ini antara lain kadar air, stabilitas dimensi, uji kekerasan, pengetaman, penggergajian, pengeboran, pembubutan, dan pengampelasan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktorial yaitu faktor peneresan yang dibagi menjadi teresan dan non-teresan, serta faktor letak aksial. Kayu yang dibagi menjadi dua yaitu bagian pangkal dan ujung. Dari data yang dihasilkan kemudian dilakukan analisis menggunakan SPSS dengan taraf uji 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor teresan hanya berpengaruh nyata pada parameter pengetaman. Sedangkan pada faktor letak aksial tidak terdapat nilai berpengaruh nyata pada seluruh parameter yang di uji. Secara umum sifat pengerjaan kayu jati ini termasuk kelas baik dan sangat baik.
Dalam rangka untuk menjaga kualitas dan manfaat dari kayu jati cepat tumbuh, diperlukan perlakuan peneresan kayu yang bertujuan untuk mengurangi jumlah kadar air dalam kayu sebelum ditebang. Letak aksial kayu menjadi hal penting yang perlu diperhatikan juga, hal ini berkaitan dengan pemilihan bagian pohon yang paling optimal dalam proses pengerjaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi peneresan dan letak aksial terhadap sifat-sifat pengerjaan kayu jati JPP. Kayu jati plus perhutani umur 12 tahun yang berasal dari KPH Pemalang dengan lama peneresan 3 bulan dan non-teresan pada bagian pangkal dan ujung kayu dipotong menjadi sampel dengan ukuran 2x12x95 cm sebanyak 5 ulangan per faktor. Selanjutnya sampel diuji sifat pengerjaannya sesuai dengan standar ASTM D-1666-64. Parameter yang diamati dalam penelitian ini antara lain kadar air, stabilitas dimensi, uji kekerasan, pengetaman, penggergajian, pengeboran, pembubutan, dan pengampelasan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktorial yaitu faktor peneresan yang dibagi menjadi teresan dan non-teresan, serta faktor letak aksial. Kayu yang dibagi menjadi dua yaitu bagian pangkal dan ujung. Dari data yang dihasilkan kemudian dilakukan analisis menggunakan SPSS dengan taraf uji 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor teresan hanya berpengaruh nyata pada parameter pengetaman. Sedangkan pada faktor letak aksial tidak terdapat nilai berpengaruh nyata pada seluruh parameter yang di uji. Secara umum sifat pengerjaan kayu jati ini termasuk kelas baik dan sangat baik. In order to maintain the quality of fast growing teak girdling and selecting axial position of wood is an important to be studied. The aim of the study was to investigate the effect of interaction between girdling and axial position on machining properties of fast growing teak. Superior teak wood l2-years-old from FMU Pemalang, Perhutani, with 3 months of girdling treatment and non-girdling treatment on the bottom and top of the wood, were cut into samples with the dimension of 2x12x95 cm. A total 5 sample were prepared for each factor. Machining properties was conducted in accordance to ASTM D-1666-64 standard. Parameters observed in this study were moisture content dimensional stability, hardness, tapping sawing drilling tunning, and sanding. This study uses a completely randomized design with two factors. The data were analyzed using SPSS with significance level of 5%. The results showed that the significant effects was found only in planning. Overall, fast growing teak in this study was categorized in the range of good and very good in the rnachining properties.
Kata Kunci : girdle, wood transversal location, jati plus perhutani, machining properties