Tumbuh Kembang Anak Pelaku Pernikahan Usia Dini di Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul
ERDEANA CANDRA NINGRUM, Dr. Umi Listyaningsih, M.Si; Dr. Sukamdi, M.Sc; Dr. Andri Kurniawan, M.Si
2018 | Skripsi | S1 GEOGRAFI LINGKUNGANPernikahan dini merupakan pernikahan yang dilakukan pada usia muda. Usia menikah yang terlalu dini berarti belum matang secara medis maupun psikologinya. Pernikahan di bawah umur berdampak besar terhadap tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang anak pelaku pernikahan usia dini menjadi fokus yang perlu dianalisis lebuh lanjut. Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul merupakan kecamatan dengan fenomena permikahan dini tertinggi di Provinsi Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tumbuh kembang anak pelaku pernikahan usia dini dan faktor-faktor yang memengaruhi tumbuh kembang anak pelaku pernikahan usia dini.Penilitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode kualitatif. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam yang akan dilakukan kepada key person yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Metode kualitatif dilakukan dengan menggunakan penggumpulan data secara sensus.Adapun data kuantitatif digunakan untuk pendukung dalam penelitian.Data sekunder diperoleh melalui dokumen-dokumen dari instansi-instansi atau lembaga terkait. Hasil analisis penelitian ini adalah (1) tumbuh kembang anak pelaku pernikahan usia dini adalah optimal, namun dengan hasil 36,26% ideal dan 63,7% tidak ideal yang telah diukur menggunakan Kartu Kembang Anak. (2) Faktor-faktor yang memengaruhi tumbuh kembang anak pelaku pernikahan usia dini optimal adalah faktor fasilitas kesehatan yang mendukung dan faktor lingkungan sekitar yang mendukung terutama orang tua pelaku pernikahan usia dini.
Underage marriage is a form ofmarriage which happened at a young age. Short period of time of the marriage indicates that it is medically and psychologically immature. Underage marriage has a big impact on child growth and development. Children growth and development of underage marriage has become focus that needs to be analyzed further. Saptosari Subdistrict, Gunungkidul Regency has the highest number of underage marriage phenomenon in Yogyakarta Province. This study aims to find out the children development of underage marriage and the influenced factors. This research uses qualitative method. Primary data is obtained through in-depth interview that will be conducted to key person related to the children development. The qualitative method is carried out using census data collection. The quantitative data is used as supporting data in this study. Secondary data is obtained through documents from relevant agencies or institutions. The results of the analysis of this study are (1) the children growth and development of underage marriage has been optimized with 36,26 ideal and 63,7% not idealmeasured using the Kartu Kembang Anak. (2) Factors that affectthe growth and development of optimized underage marriage childrenare health supporting facilty and surrounding environment factor which supports the parents themselves.
Kata Kunci : Tumbuh Kembang Anak, Pernikahan Usia Dini, dan Kartu Kembang Anak.