STUDI PERMUDAAN ALAM PADA AREAL BEKAS TEBANGAN DI IUPHHK PT. DWIMAJAYA UTAMA, KALIMANTAN TENGAH

EDI NIKO SITEPU, Priyono Suryanto, Widiyatno

2012 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Hutan alam tropis di Indonesia yang dikelola oleh HPH dilakukan dengan menerapkan beberapa sistem silvikultur sebagai landasan pengelolaan menuju hutan lestari. Salah satu sistem yang diterapkan adalah Tebang Pilih Tanam ndonesia (TPTI). Ketersediaan informasi mengenai permudaan alam terutama enis-jenis komersial menjadi landasan penting untuk menyususun kerangka pengelolaan hutan lestari pada rotasi berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) struktur dan komposisi jenis pada areal bekas tebangan dan virgin forest. (2) ketersediaan permudaan alam enis komersial pada tingkat semai, pancang, tiang dan pohon pada areal bekas ebangan dan virgin forest. Penelitian dilakukan pada areal bekas tebangan dan virgin forest di IUPHHK Dwimajaya Utama. Untuk memenuhi tujuan tersebut dilakukan beberapa kajian meliputi indeks nilai penting, indeks keanekaragaman enis, indeks kekayaan jenis, distribusi jumlah permudaan dan diameter jenis komersial pada masing-masing tingkat pertumbuhan. Dari hasil kajian diketahui bahwa struktur permudaan pada areal bekas ebangan dan virgin forest menunjukkan karakteristik struktur permudaan hutan alam normal dengan membentuk kurva “J” terbalik. Komposisi permudaan tingkat iang dan pohon pada areal bekas tebangan mengalami penurunan jumlah individu dan volume, sedangkan permudaan semai mengalami peningkatan jumlah ndividu sesaat setelah penebangan. Spesies yang mendominasi pada setiap kondisi hutan berasal dari famili Dipterocarpaceae, sedangkan spesies non Dipterocarpaceae yang mendominasi adalah suhi (Blumeodendron tokbrai). Keanekaragaman dan kekayaan jenis areal bekas tebangan tidak secara nyata mengalami penurunan jika dibandingkan dengan areal virgin forest. Permudaan enis komersial tingkat tiang, pohon dan masak tebang mengalami peningkatan kearah areal virgin forest, namun standing stock masak tebang jenis komersial pada umur 19 dan 24 tahun setelah penebangan sulit mencapai kondisi areal virgin forest pada rotasi penebangan berikutnya.

Natural tropical forest management activities in Indonesia which managed by the HPH is done by applying some silvicultural systems as the foundation towards sustainable forest management. One of the system which applied is Indonesia Selective Cutting and Planting (TPTI). Availability of information on the natural regeneration primarily of commercial types become an important basis to develop a framework of sustainable forest management in the next rotation. This study aims to identify : (1) the structure and type of composition in the logged area and virgin forest. (2) the availability of natural regeneration of commercial types on the seedlings, saplings, poles and trees in the logged area and virgin forest. The study was conducted in the logged and virgin forest in IUPHHK DWIMAJAYA UTAMA. To comply these objectives done some studies include important value index, an index of type diversity, type richness index, the distribution of the number of stands and diameter of commercial type at each growth rate. From the study results known that the regenaration structure in the logged and virgin forest indicates structural characteristics of natural forests by forming normal upside down "J" curve. Composition of the poles and tree regeneration in the logged area has decreased in number of individuals and volume, while the seedling regeneration has increased the number of individuals promptly after logging. Species that dominate in each forest condition derived from the Dipterocarpaceae family, while the non-Dipterocarpaceae species which dominates was suhi (Blumeodendron tokai). Diversity and types richness of logged over area are not substantially decreased when compared to the virgin forest area. Regeneration of the commercial type, poles trees, tree and ripe logging has increased towards the virgin forest area, but the standing stock of ripe logged of commercial type in the age of 19 and 24 years after the logging is difficult to achieve the virgin forest area conditions in the next logging rotation.

Kata Kunci : Jenis Komersial, Permudaan, Struktur, Komposisi