PENGARUH PEMBERIAN TAUGE SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN PADA PAKAN BASAL TERHADAP KINERJA REPRODUKSI INDUK DOMBA YANG DISINKRONISASI DENGAN CONTROLLED INTERNAL DRUG RELEASE

BERYLIAN ISAMU H, Prof. Ir. Ismaya, M.Sc., Ph.D.; Prof. Dr. Ir. Zaenal Bachruddin, M.Sc., Ph.D., IPU.

2018 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tauge atau kecambah kacang hijau (Vigna radiata) sebagai pakan tambahan pada pakan basal berbasis bakteri asam laktat terhadap gejala berahi pada 10 ekor domba ekor tipis yang disinkronisasi dengan implantasi Controlled Internal Drug Release (CIDR). Penelitian ini menggunakan domba dara berumur 1 sampai 1,5 tahun dan satu ekor pejantan domba ekor tipis berumur 1,5 tahun. Sebanyak 10 ekor domba dara dibagi menjadi 2 kelompok secara acak yaitu kelompok P0 sebagai kontrol diberi pakan basal tanpa penambahan tauge dan P1 diberi pakan basal dengan penambahan tauge sebanyak 500 gram/ekor/hari. Kedua kelompok tersebut diimplantasi CIDR selama 13 hari. Pengamatan berahi dilakukan 24 jam setelah pelepasan CIDR, dan diamati 3 jam sekali selama 48 jam. Pengamatan meliputi respon berahi, awal berahi, lama berahi dan hasil perkawinan. Data dianalisis dengan menggunakan T-Test untuk lama berahi dan awal berahi. Hasil perkawinan dan respon berahi dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan persentase berahi untuk perlakuan penambahan tauge dan tanpa penambahan tauge sebesar 100%. Perlakuan penambahan tauge menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap awal berahi akan tetapi berpengaruh sangat nyata (P<0,05) terhadap lama berahi. Hasil perkawinan secara alami menunjukkan persentase kebuntingan sebesar 60% pada ternak P0 dan 100% pada ternak P1. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan tauge sebagai pakan tambahan pada pakan basal menunjukkan berahi lebih lama dan persentase kebuntingan yang lebih tinggi.

The objective of this study is to determine the effects of green bean sprouts (Vigna radiata) addition to basal ration basen on lactic acid bacteria fermentation on 10 sheeps estrous symptoms which were synchronized with Controlled Internal Drug Release (CIDR) implantation. This study used thin-tailed ewes aged 1 to 1.5 years old and a thin-tailed tup aged 1.5 years old. Total of 10 sheeps were divided into 2 groups randomly, P0 group as control were fed basal ration without bean sprouts addition and P1 were fed basa ration with addition of bean sprouts 500 gram / head / day. Both groups were implanted CIDR for 13 days. Observation of sheep estrous were done 24 hours after CIDR release, and observed every 3 hours for totally 48 hours. Observations included the response of estrous, initial estrous, duration of estrous and fertility results. Data were analyzed using T-Test for duration of estrous and initial estrous. Fertility result and lust response were analyzed descriptively. The results of the sheep having estrous showed that the percentage of the treatment of P0 and P1 were both 100%. Treatment using bean sprouts addition showed no significant effect (P> 0.05) on initial estrous but had a very significant effect (P <0.05) on duration time of estrous. The fertility result or pregnancy rate showed 60% on P0 and 100% on P1. The conclusion of this research was the addition of bean sprouts as feed supplement to basal ration provided indicates longer period of lust and higher rate of pregnancy.

Kata Kunci : Domba ekor tipis, tauge, sinkronisasi berahi dan kinerja reproduksi