Laporkan Masalah

Perbandingan Kualitas Hidup Penderita Dermatitis Kontak Okupasional pada Pekerja Industri Pabrik Tekstil dan Industri Batik Rumah Tangga

Tuntas Rayinda, Dr. dr. Sunardi Radiono, Sp.KK(K)

2018 | Tesis | MAGISTER ILMU KEDOKTERAN KLINIS

Latar Belakang: Pekerja industri tekstil, baik yang bekerja di pabrik maupun industri rumah tangga, beresiko mengalami dermatitis kontak okupasional (DKO). Kondisi lingkungan kerja dan beban kerja yang berbeda pada dua kelompok tersebut dapat mempengaruhi risiko serta dampak yang diakibatkan oleh DKO pada kualitas hidup penderitanya. Tujuan: mengetahui perbedaan kualitas hidup penderita DKO pada pekerja pabrik industri tekstil dan industri batik rumah tangga. Metode: Pada penelitian observasional dengan desain potong lintang ini, dilakukan survey pada seluruh pekerja di pabrik tekstil PT. Panca Persada Mulya (Pandatex), Magelang, Jawa Tengah dan industri batik rumah tangga di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta selama bulan September 2016 – Desember 2017, untuk menemukan kasus DKO melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi akan dilakukan wawancara dengan kuesioner dermatology life quality index (DLQI) dan short form survey 36 (SF- 36). Hasil: Dilakukan pemeriksaan pada 73 orang pekerja batik di Kabupaten Kulon Progo, Bantul dan Kotamadya Yogyakarta dan 194 pekerja industri tekstil di PT Panca Persada Textile, Magelang, Jawa Tengah. Kasus DKO didapatkan pada 15 (20,54%) orang pekerja batik rumah tangga dan 35 (18,04%) pekerja industri pabrik tekstil. Rerata skor agregat fisik SF-36 yang didapatkan pada pekerja industri pabrik tekstil dan industri batik rumah tangga dengan DKO adalah 52,81 ± 3,99 dan 50,35 ± 5,32, sedangkan untuk rerata skor agregat mental, masing-masing sebesar 50,14 ± 7.30 dan 47.74 ± 9,24. Rerata skor total DLQI pada penelitian ini adalah 8,09 ± 3,09 untuk pekerja industri pabrik tekstil yang mengalami DKO dan 7,87 ± 4,91 untuk pekerja batik rumah tangga yang mengalami DKO. Tidak didapatkan perbedaan yang bermakna pada rerata skor antara dua kelompok yang diteliti (p>0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan skor kualitas hidup terkait dermatologi yang diukur dengan kuesioner DLQI maupun kualitas hidup terkait kesehatan secara umum dengan SF-36 pada pekerja di industri tekstil yang mengalami DKO dengan pekerja industri batik rumah tangga yang mengalami DKO.

Background: Textile industry workers who are working in factories and homeindustries, are having a risk to develop occupational contact dermatitis (OCD). Different working environment conditions and workloads in the two groups can affect the risk and impact of DKO on the quality of life of the sufferer. Objective: To know the difference in the quality of life of OCD patients amongst textile industry and home batik industry workers. Methods: In this observational cross sectional study, survey was performed in all workers at PT. Panca Persada Mulya (Pandatex) textile factory in Magelang Central Java and home batik industry in Yogyakarta during September 2016-December 2017 to find OCD cases through detailed history taking and physical examination. Interview with dermatology life quality index (DLQI) and short form health survey (SF-36) questionnaire were performed to the subjects who met inclusion and exclusion criteria. Results: Detail history taking and physical examination were performed in 73 batik workers in Kulon Progo, Bantul, and Yogyakarta, Indonesia and 194 textile industry workers at PT Panca Persada Textile, Magelang, Central Java. The cases of OCD was found 15 (20,54%) batik workers and 35 (18,04%) textile industry workers. The average physical component summary of SF-36 obtained in the workers of textile industry and batik home industry with DKO were 52.81 ± 3.99 and 50.35 ± 5.32 respectively, while for the mental component summary, the average of each group was 50.14 ± 7.30 and 47.74 ± 9.24 respectively. Based on DLQI, the mean of total score obtained in the workers of textile industry and batik home industry with OCD were 8,09 ± 3,09 and 7,87 ± 4,91 respectively. There was no significant difference between the average of these scores between the two groups (p> 0.05). Conclusion: There was no difference in dermatology-related quality of life scores measured with DLQI questionnaire nor general health-related quality of life with SF-36 in textile and batik industries workers who were suffering OCD.

Kata Kunci : Occupational contact dermatitis, quality of life, textile workers, batik workers, short form survey-36, dermatology life quality index

  1. S2-2018-370602-abstract.pdf  
  2. S2-2018-370602-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-370602-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-370602-title.pdf