STRATEGI ADAPTASI MASYARAKAT MENGHADAPI ROB DI KAWASAN TAMBAK LOROK, SEMARANG UTARA
NADHILA SHABRINA, Ir. Agam Marsoyo, M.Sc., Ph.D.; Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D.
2018 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAPerubahan iklim serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dan lingkungannya menjadi isu menarik yang terjadi saat ini. Sejak tahun 1995, rob (banjir pasang surut) mulai merambah ke Kawasan Tambak Lorok, Kelurahan Tanjung Mas yang merupakan permukiman nelayan terbesar di Kota Semarang. Selama 23 tahun, gejala ini semakin diperparah dengan adanya fenomena penurunan tanah (land subsidence) sebesar 20 cm/tahun yang akhirnya mengakibatkan kawasan ini menjadi salah satu lokasi prioritas penanganan Pemda Kota Semarang terkait Permukiman Kumuh tipe Kumuh Berat (SK Walikota Semarang No. 050/801/2014). Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi adaptasi masyarakat Kawasan Tambak Lorok dalam menghadapi rob dan menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi strategi adaptasi masyarakat tersebut. Lokasi penelitian mencakup 2 (dua) kawasan, yaitu Kawasan Tambak Mulyo dan Tambak Rejo dengan 5 (lima) RW di dalamnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan induktif kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa observasi non-partisipan, dokumentasi, dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, terungkap bahwa terdapat 33 bentuk strategi adaptasi sebagai sub tema yang memiliki pola strategi adaptasi yang sama untuk beberapa segmen waktu yang berbeda, yaitu sebelum rob, saat rob, dan setelah rob yang kemudian dikelompokkan ke dalam 7 (tujuh) tema strategi adaptasi masyarakat Kawasan Tambak Lorok dalam menghadapi rob, yaitu tidak berbuat apapun, menghindar atau menyerah, bertindak seadanya, bergantung, menyesuaikan tanpa mengubah, menyesuaikan dengan mengubah, dan menghalau, serta 3 (tiga) konsep yang mendasari terbentuknya tema-tema tersebut, yaitu masyarakat yang memandang rob sebagai hal biasa, memandang sebagai ancaman, dan memandang sebagai peluang. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi adaptasi masyarakat Kawasan Tambak Lorok dalam menghadapi rob ini terbagi atas 5 (lima) kategori faktor pengaruh, yaitu faktor intrapersonal, ekonomi, situasional, sosial, dan fisik dengan faktor mata pencaharian/jenis pekerjaan dari kategori faktor intrapersonal menjadi faktor dominan yang mempengaruhi strategi adaptasi masyarakat dalam menghadapi rob.
Climate change and its influence on human life and the environment is an issue that is going on today. Since 1995, rob or commonly called tidal floods has begun to penetrate Tambak Lorok, Tanjung Mas Village which is the largest fisher's settlement in Semarang City. For 23 years, this symptom is compounded by land subsidence phenomenon of 20 cm/year so that resulted this area becoming one of the priority areas of Semarang City Government handling related "Heavy Slum Type" Settlements (SK Walikota Semarang No. 050/801/2014). This research aims to find community adaptation strategies in Tambak Lorok to deal with rob and find the factors that affect the community adaptation strategies. The research location covers 2 (two) areas, namely Tambak Mulyo and Tambak Rejo with 5 (five) RW inside. The approach used in this research was inductive-qualitative with non-participant observation, documentation, and interviews for data collection method. Based on the research results revealed that there are 33 forms of adaptation strategies as sub-themes that have the same adaptation strategy pattern for several different time segments, i.e. pre-rob, on going-rob, and post-rob which are grouped into seven (7) theme of community adaptation strategies to deal with rob in Tambak Lorok, i.e. do nothing, escape/give up, act modestly, dependent, adjustment without changing, adjustment with changing, and banish, as well as 3 (three) concepts underlying the formation of those themes, i.e. community who looked rob as usual, looked at it as a threat, and looked at it as an opportunity. Factors that affect the community adaptation strategies to deal with rob in Tambak Lorok is divided into five (5) categories of affect factors, namely intrapersonal, economic, situational, social, and physical factors with livelihood/occupations of the intrapersonal factors become the dominant factor affecting the community adaptation strategies to deal with rob.
Kata Kunci : strategi adaptasi, sebelum rob, saat rob, setelah rob, Tambak Lorok Semarang/adaptation strategy, pre-rob, on-going rob, post-rob, Tambak Lorok Semarang