KELUARGA DONGKELAN"/ SEBAGAI KESADARAN TRANSENDENTAL KEBERADAAN DAN KEBERLANJUTAN ELEMEN-ELEMEN INTI TATA RUANG DONGKELAN KAUMAN
LUTFI SETIANINGRUM, Prof.Ir. Sudaryono, M.Eng., Ph.D.; M.Sani Roychansyah, S.T., M.Eng., D.Eng.
2018 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAEksistensi Masjid-Masjid Pathok Negara merupakan salah satu nilai keistimewaan tata ruang yang dimiliki Yogyakarta. salah satu dari masjid tersebut adalah Masjid Pathok Negara Dongkelan yang terletak di Dongkelan Kauman. Tujuan dari penelitian ini adalah menggali teori lokal Dongkelan Kauman. Untuk menemukannya, peneliti menggunakan fenomenologi sebagai pendekatan penelitian dan wawancara mendalam sebagai teknik koleksi data. Latar belakang penelitian ini adalah keunikan Dongkelan Kauman. Sebagai tempat berdirinya sebuah masjid bersejarah, kampung tersebut memiliki kedudukan khusus bagi Yogyakarta. Kampung ini memiliki objek-objek penting, yaitu: 1) Masjid Pathok Negara Dongkelan, 2) Pasareyan Dongkelan, and 3) Kauman. Pasareyan adalah cara orang Jawa menyebut pemakaman sedangkan Kauman adalah kosakata Bahasa Jawa yang digunakan untuk menyebut permukiman Islam-Jawa tradisional dalam wilayah Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang dipimpin oleh Kiai yang diakui oleh Sultan Yogyakarta. Berdasarkan sejarahnya, Dongkelan Kauman merupakan permukiman Muslim sejak tahun 1775 yang dipertahankan sampai saat ini oleh warganya dengan tidak memperbolehkan warga non-Muslim untuk tinggal disana. Temuan penelitian ini adalah teori lokal Dongkelan Kauman yang berisi: /"Keluarga Dongkelan"/ sebagai kesadaran transendental keberadaan dan keberlanjutan elemen-elemen inti tata ruang Dongkelan Kauman. Teori tersebut terdiri dari dua konsep, yaitu: 1) trilogi inti ruang dan identitas Dongkelan Kauman; dan 2) dualisme MUHI-NU sebagai lembaga pengikat warga.
The existence of Masjid Pathok Negara is one of the outstanding spatial values of Yogyakarta. One of that Masjids is Masjid Pathok Negara Dongkelan that located at Dongkelan Kauman. The purpose of this research is to introduce the local theories of Dongkelan Kauman. In order to find that theories, this research was conducted by phenomenological research method and in-depth interview as the technique of data collection. The uniqueness of Dongkelan Kauman became the background of this research. As the location of the special mosque, that kampong has an exceptional position for Yogyakarta. It has important objects, namely: 1) Masjid Pathok Negara Dongkelan, 2) Pasareyan Dongkelan, and 3) Kauman settlement. Pasareyan is a local term to mention cemetery meanwhile Kauman is Javanese term to name the traditional Muslim settlement, in Ngayogyakarta Hadiningrat Kingdom, that has a local leader (Kiai) acknowledged by Sultan. Based on the history, Dongkelan Kauman is a Muslim settlement since 1775, when Masjid Pathok Negara Dongkelan was built. The local people keep its character as Kauman until now, by not allowing non-Muslim inhabitant to settle there. As the findings, this research initiates the local theories of Dongkelan Kauman containing: the ideology of /"Dongkelan Family"/ as a transcendental consciousness of sustainability of core elements of Dongkelan Kauman. That theory stands for two concepts called: 1) the trilogy of spatial core and identity of Dongkelan Kauman; and 2) dualism of MUHI-NU as the binding institution of Dongkelan Kauman people.
Kata Kunci : tata ruang lokal, nilai lokal, inti ruang, permukiman tradisional Jawa, Masjid Pathok Negara, Dongkelan Kauman