PENGARUH PENAMBAHAN LEMAK BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) APKIR PADA KARAKTERISTIK SABUN PADAT AROMA KAYU MANIS
ISNU ASTUTI, Sri Wijanarti, S.TP., M.Sc
2018 | Tugas Akhir | D3 AGROINDUSTRIBiji kakao apkir merupakan biji yang tidak dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan bernilai jual sangat rendah. Berdasarkan hal tersebut, untuk meningkatkan nilai ekonomisnya maka lemak pada biji kakao apkir dimanfaatkan sebagai komponen tambahan dalam pembuatan sabun herbal. Lemak biji kakao diperoleh melalui proses ekstraksi biji kakao apkir. Sabun beraroma kayu manis dapat dibuat dengan mencampurkan berbagai jenis lemak dan minyak dengan natrium hidroksida dan air. Kayu manis dapat memberikan aroma yang khas pada kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui formula sabun terbaik berdasarkan penambahan lemak biji kakao apkir dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15% terhadap kualitas sabun padat aroma kayu manis yang sesuai dengan standar SNI 3532-2016. Parameter yang digunakan dalam analisis ini adalah kadar air, asam lemak bebas, pH (derajat keasaman), kekerasan, stabilitas busa, dan organoleptik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kadar lemak kakao apkir berpengaruh terhadap kualitas sabun padat yang dihasilkan, karena dengan kenaikan kadar lemak kakao apkir maka menghasilkan kadar air yang rendah, tekstur yang keras, dan semakin kesat. Konsentrasi penambahan lemak biji kakao apkir terbaik yang dapat digunakan untuk menghasilkan sabun padat sesuai standar SNI 3532-2016 dan disukai panelis adalah 10%.
Rejected cocoa beans can not used as utilized as a food and had very low price in selling. Accordingly, to increase its economic value, rejected cocoa beans is used as an addition material in the herbs solid soap. Fat cocoa beans obtained through the process of extracting rejected fat cocoa beans. Cinnamon solid soap can be made by mixing a variety of types of fats and oils with sodium hydroxide and water. Cinnamon can give out a fragrance unique to the human skin. The purpose of this study is to know the effect the addition of rejected fat cocoa beans (5%, 10%, and 15%) on the quality of the cinnamon solid soap based on the SNI 3532-2016 standards and sensory evaluation. The parameters that used in this analysis is water content, free fatty acid, pH (degree of acidity), texture, foam stability, and sensory evaluation. The result of this study showed that the increasing levels of rejected fat cocoa beans is affected on the quality of its cinnamon solid soap, because the levels of rejected fat cocoa beans will produce a low moisture content, hardness of soap, and gave the dry effect to the human skin. The optimum concentration of rejected fat cocoa beans is can be used to produce a solid soap according to the standard SNI 3532-2016 and sensory evaluation is 10%.
Kata Kunci : biji kakao apkir, kayu manis, kualitas sabun, lemak, sabun padat