PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JATI (Tectona grandis) PLUS PERHUTANI PADA USIA 6 TAHUN DI KPH RANDUBLATUNG
EKI BINTA OULA, Daryono Prehaten, S.Hut., M.Sc.
2018 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTANVarietas tanaman unggulan Perum Perhutani adalah Jati Plus Perhutani (JPP), yang dianggap dapat menjawab persoalan ketersediaan bahan baku jati karena produktivitasnya yang tinggi. Selain varietas unggul yang dibutuhkan untuk memenuhi ketersediaan bahan baku jati, pengaturan jarak tanam juga sangat penting agar pertumbuhan jati optimal. Jarak pada tanaman akan meminimalisir perebutan hara maupun intensitas cahaya sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Pengaturan jarak tanam Jati (Tectona grandis) yang sesuai dapat membuat pertumbuhan tanaman optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak tanam terbaik untuk pertumbuhan Jati (Tectona grandis). Penelitian dilakukan di KPH Randublatung dengan ukuran plot 100 meter x 100 meter. Plot penelitian tersebut terdiri dari 4 jarak tanam yaitu 10 meter x 2 meter, 8 meter x 2 meter, 6 meter x 2 meter, dan 3 meter x 3 meter dengan 4 kali ulangan. Komponen yang diteliti berupa tinggi, diameter, TBBC, dan tebal tajuk. Metode analisis yang digunakan yaitu metode Anova (Analisis of varians). Hasil penelitian menyatakan jarak tanam berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tinggi, diameter, TBBC, dan tebal tajuk. Jarak tanam terbaik untuk pertumbuhan tinggi yaitu jarak tanam 6 meter x 2 meter sedangkan jarak tanam terbaik untuk pertumbuhan diameter yaitu jarak tanam 10 meter x 2 meter. Jarak tanam terbaik untuk TBBC dan tebal tajuk yaitu jarak tanam 3 meter x 3 meter, dan 10 meter x 2 meter. Pengaturan jarak tanam dibutuhkan untuk mengoptimalkan pertumbuhan jati. Pengaturan jarak tanam yang dimaksud yaitu mengatur jarak tanam pada usia muda untuk memperapat jarak tanam sehingga pertumbuhan tinggi pada pohon jati dapat dioptimalkan terlebih dahulu, kemudian semakin dewasa pohon jati tersebut, perlu adanya penjarangan untuk memberikan ruang lebih terhadap pertumbuhan diameter.
The superior varieties of Perum Perhutani plantations is Jati Plus Perhutani (JPP), which is considered as an answer to the question of teak raw material availability due to its high productivity. In addition to the superior varieties needed to meet the availability of teak raw materials, plant spacing arrangement is also essential for the Teak Plant optimal growth. The distance between plants will help to minimize the seizure of nutrients and light intensity so that the plant can grow well. Given the proper plant spacing, Teak Plant (Tectona grandis) will be able to grow optimally. Therefore, this research will discuss the most influential plant-spacing distance to the growth of Teak plant (Tectona grandis). This research was done at KPH Randublatung by making research plot about 100 square meters. The plots then divided into 4 plant spacing; 10 meters x 2 meters, 8 meters x 2 meters, 6 meters x 2 meters, and 3 meters x 3 meters with 4 repetitions or 4 blocks. The components being observed were height, diameter, stem height free of branches (or Tinggi Batang Bebas Cabang/TBBC –in Indonesian), and crown thickness. The analytical method used is the Anova (Analisis of varians). This research result shows that plant spacing had effects on high growth, diameter, TBBC, and crown thickness. The most influential plant spacing for high growth is 6 meters x 2 meters. While the most influential plant spacing for the diameter is the spacing of 10 meters x 2 meters. Further, plant spacing that is influential for TBBC and the crown thickness are 3 meters x 3 meters and 10 meters x 2 meters. Thus, plant spacing arrangement is needed to optimize the growth of Teak plant (Tectona grandis). Plant spacing arrangements should be done by making the plant-spacing distance closer on the early stage of Teak plants to optimize its height growth, then as they grow bigger, thinning is needed to provide more space for the purpose of diameter growth.
Kata Kunci : Jati, Jarak tanam, Pertumbuhan, Tinggi, Diameter