Evaluasi Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tegalrejo, Yogyakarta
ENIKE MENTARI ULI S, Deva Fosterharoldas S, ST., M.Sc., Ph.D.
2018 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTABerdasarkan SK Walikota tahun 2014, sebanyak 36 Kelurahan ditetapkan sebagai kawasan tidak layak huni di Kota Yogyakarta. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah Kota Yogyakarta melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan melaksanaan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). Program KOTAKU telah dilaksanakan sejak tahun 2012 di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di Kelurahan Karangwaru. Program tersebut diindikasikan ke dalam pelaksanaan yang berhasil. Pada tahun 2017, 12 Kelurahan di Yogyakarta ditetapkan sebagai lokasi penanganan prioritas program KOTAKU. Evaluasi penting dilakukan untuk mengetahui efektivitas hasil implementasi program, faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan prospek keberlanjutan pelaksanaan program di Kelurahan Karangwaru. Evaluasi ini berdasarkan persepsi masyarakat yang terkena dampak dari pelaksanaan program di Karangwaru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deduktif-kualitatif-kuantitatif. Unit amatan penelitian ini adalah hasil implementasi program KOTAKU di lokasi penanganan prioritas yang tersebar di 8 RW Karangwaru. Unit analisisnya adalah respon masyarakat di lokasi penanganan prioritas tersebut terhadap implementasi program. Data yang digunakan untuk menjawab pertanyaan dalam penelitian ini bersumber dari observasi lapangan, kuesioner, wawancara dan data sekunder. Penelitian ini menemukan penilaian masyarakat tentang efektifitas hasil implementasi program KOTAKU di Karangwaru sudah efektif, hanya satu variabel yang menunjukkan penilaian yang cukup efektif yaitu penyediaan sarana proteksi kebakaran dikarenakan keterbatasan jumlah sarana di Karangwaru. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan program dari masyarakat adalah ketersediaan dan keikhlasan masyarakat dalam mendukung program, sedangkan dari pelaksana program adalah keikhlasan dan kolaborasi yang baik dari pemerintah tripilar Karangwaru sebelum pelaksanaan maupun dalam melaksanakan program. Untuk prospek pelaksanaan program berdasarkan persepsi masyarakat menilai program ini layak dilanjutkan pelaksanaannya di Karangwaru hingga selesai. Untuk keberlanjutan program apabila telah selesai dilaksanakan dan dana diberhentikan menunjukkan bahwa masyarakat tidak keberatan dalam mengeluarkan dana dalam hal perbaikan maupun penyediaan sarana prasarana walaupun kontribusinya masih sedikit.
According to the Decision Letter of Mayor, the Head of Municipality, of 2014, there are 36 sub-districts that are defined as uninhabitable areas in Yogyakarta. To overcome this problem, the government of Yogyakarta has done several actions, one of them is by implementing KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh/ Improving Slum Areas) program. This program has been implemented since 2012 in some areas in Indonesia, one of them is in Karangwaru Sub-district. This program is indicated as a successful program. In 2017, 12 Sub-districts in Yogyakarta was appointed as priority handling locations of KOTAKU program. Evaluation is important to know the effectivity of the program implementation result, the factors affecting the success of the program, and the prospects for program sustainability in Karangwaru Sub-district. The evaluation is based on the perspective of the society that is affected by the implementation of the program in Karangwaru. The method used in this study was deductive-qualitative-quantitative method. Then, the unit of observation of this study was the result of KOTAKU program implementation in the priority handling locations which were spread in 8 neighborhood units in Karangwaru. The analysis unit was the responses of the society on the program implementation in the locations. The data used to answer the research questions were from the field observation, questionnaire, interview, and secondary data. The result of this study is the society sees that KOTAKU program implementation result in Karangwaru is effective. There is one variable showing the fair effectiveness of the program which is the provision of fire protection facility. The facilities in Karangwaru are still limited. The factor that affects the success of the program is the willingness of the society to support the program and the sincerity and collaboration of the governments of Karangwaru both before and during the implementation of the program. Regarding the prospects for the program sustainability, according to the perspective of the society, the program is worth continuing its implementation in Karangwaru. For the sustainability of the program, when it has been completed and the funds is stopped to be provided, it indicates that the community does not object in spending funds in terms of repair and provision of infrastructure facilities although the contribution is still small.
Kata Kunci : evaluasi, permukiman kumuh, peningkatan kualitas permukiman, KOTAKU, Karangwaru / evaluation, slum, improving quality of settlements, KOTAKU, Karangwaru