Laporkan Masalah

EFEKTIVITAS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS (LKMA) TERHADAP PERMODALAN PETANI DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

KURNIASIH, Dr. Ratminto, M.Pol.Admin

2018 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) merupakan sebuah lembaga keuangan berskala mikro yang diprioritaskan bagi petani. Lembaga ini diinisiasi dari adanya program Bantuan Langsung Masyarakat Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (BLM-PUAP) dari Kementerian Pertanian. Adanya lembaga ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi permodalan bagi petani. Salah satu permasalahan yang dihadapi petani adalah terbatasnya akses terhadap permodalan. Lembaga keuangan formal belum banyak diakses oleh petani karena persyaratan peminjaman yang sulit dipenuhi oleh petani. Oleh karena itu adanya LKMA di setiap desa diharapkan dapat menjangkau kebutuhan modal petani dengan persyaratan yang dapat dipenuhi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) efektivitas LKMA dari segi pemenuhan modal kepada petani anggota yang berada di Kabupaten Gunungkidul.; (2) kinerja pengelolaan LKMA apabila ditinjau dari perkembangan modal yang dimiliki.; (3) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas dari LKMA tersebut. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Obyek penelitian terdiri dari tiga LKMA yang berada di Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Sedangkan, jenis data yang diperoleh adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Pada penelitian ini terdapat 12 informan yang diwawancara dan beberapa data pendukung dari Dinas Pertanian dan Pangan. Uji validitas data adalah dengan triangulasi data yaitu triangulasi sumber. Berdasarkan penelitian terhadap ketiga LKMA yaitu LKMA Rukun Agawe Santoso, Wahyu Tani dan Sri Tanjung dapat diketahui bahwa LKMA Wahyu Tani dan Sri Tanjung sudah efektif dalam memfasilitasi modal kepada petani apabila ditinjau dari pencapaian tujuan organisasi dan indikator keberhasilan dari LKMA. Sedangkan, LKMA Rukun Agawe Santoso dikategorikan tidak efektif apabila ditinjau dari indikator keberhasilan dan tujuan karena tidak dapat memfasilitasi permodalan petani anggota secara optimal, bahkan secara kelembagaan sudah tidak aktif lagi. Dari hasil penelitian kemudian dianalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap efektivitas LKMA terhadap permodalan petani. Faktor tersebut adalah faktor organisasi, manajemen, perkembangan modal dan kerjasama dengan lembaga lain. Faktor-faktor tersebut dapat terpenuhi pada LKMA Wahyu Tani dan Sri Tanjung sehingga LKMA tersebut efektif. Sedangkan LKMA Rukun Agawe Santoso tidak dapat memenuhi keempat faktor tersebut sehingga LKMA tersebut dikategorikan tidak efektif. Penyempurnaan dalam pengelolaan LKMA masih banyak diperlukan agar lembaga tersebut dapat memenuhi permodalan bagi petani.

Agribusiness Microfinance Institution (LKMA) is a micro-finance institution that is prioritized for farmers. This institution is initiated from the Direct Community Support Program of Rural Agribusiness Development (BLM-PUAP) from the Ministry of Agriculture. The existence of this institution is expected to be one of the capital solutions for farmers. One of the problems faced by farmers is the limited access to capital. Formal financial institutions are not widely accessed by farmers because of the lending requirements that are difficult to meet by farmers. Therefore, the existence of LKMA in each village is expected to reach the needs of farmers' capital with the requirements that can be met. The purpose of this research is to determine : (1) the effectiveness of LKMA in terms of capital fulfillment to LKMA's farmer-members who are in Gunungkidul District.; (2) the performance of LKMA management which are viewed from the development of ownership capital.; (3) the factors that influence the effectiveness of LKMA. This research uses descriptive research type with qualitative approach. The research object is consisted of 3 (three) LKMA which are in Gunungkidul District. This research is conducted by using purposive sampling. While the type of obtained data is the primary data and secondary data. Data collection techniques are observation, interview and documentation. In this research, there are 12 interviewed informants and some supporting data from the Office of Agriculture and Food. The test of data validity uses triangulation data that is triangulation of source. Based on the research on three LKMA : LKMA Rukun Agawe Santoso, Wahyu Tani and Sri Tanjung, it can be seen that LKMA Wahyu Tani and Sri Tanjung are effective in facilitating capital to farmers when viewed from the achievement of organizational goals and indicators of LKMA's success. While, LKMA Rukun Agawe Santoso is categorized as ineffective LKMA when viewed from the indicator of success and objectives because it can not facilitate the capital of LKMA's member-farmers optimally, even the LKMA is no longer active institutionally. From the results of the research and then analyzed, the factors that affect the LKMA's effectiveness on supporting farmers' capital are organizational factors, management, capital development and cooperation with other institutions. These factors can be met in LKMA Wahyu Tani and LKMA Sri Tanjung, so these LKMA is effective. While, LKMA Rukun Agawe Santoso can not fulfill these four factors, so it is categorized as ineffective LKMA. There is still a lot of improvement in the management of LKMA so that the institution can meet the capital for farmers.

Kata Kunci : Efektivitas, Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis, Permodalan Petani, Keywords: Effectiveness, Agribusiness Microfinance Institutions, Farmers' Capital

  1. s2-2018-404029-abstract.pdf  
  2. s2-2018-404029-bibliography.pdf  
  3. s2-2018-404029-tableofcontent.pdf  
  4. s2-2018-404029-title.pdf