PERBANDINGAN HASIL PENYESUAIAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI BERPACARAN DAN TA'ARUF
SITI MUTIARA SUSETIOWATI, Budi Andayani, Dr., M.A., Psikolog
2018 | Skripsi | S1 PSIKOLOGIAngka perceraian yang cenderung meningkat di Indonesia mendorong pentingnya pembahasan topik dalam perkawinan, salah satunya mengenai penyesuaian pernikahan. Berpacaran dan ta'aruf menjadi dua proses pemilihan pasangan yang populer di Indonesia. Namun, terdapat pro dan kontra pada masing-masing sisi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan hasil penyesuaian pernikahan berdasarkan status hubungan sebelum menikah, yakni berpacaran dan ta'aruf. Survei menggunakan skala berdasarkan Revised Dyadic Adjustment Scale (RDAS) oleh Busby, Christensen, Crane, & Larson (1995) disebar melalui sosial media. Syarat subjek penelitian ini adalah beragama Islam, telah menikah minimal selama 1 tahun, dan menjalani proses berpacaran atau ta'aruf sebelum menikah. Sebanyak 202 orang menjadi subjek penelitian (91 orang yang berpacaran dan 111 orang yang ta'aruf sebelum menikah). Data dianalisis menggunakan teknik statistik parametrik independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil penyesuaian pernikahan antara subjek yang berpacaran dengan yang ta'aruf. Subjek yang ta'aruf sebelum menikah memiliki hasil penyesuaian pernikahan yang lebih baik ketimbang subjek yang berpacaran sebelum menikah. Berdasarkan hasil yang didapatkan, status hubungan sebelum pernikahan (berpacaran dan ta'aruf) berperan terhadap hasil penyesuaian pernikahan.
An increased divorce rate in Indonesia has encouraged the importance of discussing topics in marriage, one of which is marital adjustments. Dating and ta'aruf are two popular mate selection process in Indonesia. However, there are pros and cons on each side. This study aims to find out whether there are differences in marital adjustment results, based on the premarital relationship (dating and ta'aruf). A Survey using scale based on Revised Dyadic Adjustment Scale (RDAS) by Busby, Christensen, Crane, & Larson (1995) was disseminated through social media. Research subject requirements were Muslim, had been married for at least 1 year, and had experienced whether dating or ta'aruf before marriage. A total of 202 people became subject of this study (91 were dating and 111 were ta'aruf before marriage). Independent parametric t-test was used to analyze the data. The results showed that there was a difference in marital adjustment between dating and ta'aruf subjects. Ta'aruf before marriage have a better outcome in marital adjustment than dating. Based on the results, premarital relationship (dating and ta'aruf) affects the outcome in marital adjustment.
Kata Kunci : hasil penyesuaian pernikahan, berpacaran dan ta'aruf, marital adjustment outcome, dating and ta'aruf