Laporkan Masalah

STRATEGI JARINGAN ADVOKASI TRANSNASIONAL INTERNATIONAL ORGANIZATION OF MIGRANT (IOM) DALAM MENANGGULANGI ISYU HUMAN TRAFFICKING Studi Kasus: Tenaga Kerja Indonesia

AROFAH MINASARI, Prof. Dr. Mohammad Mohtar Mas`oed, M.A

2018 | Tesis | S2 Ilmu Hubungan Internasional

Penelitian ini akan membahas tentang taktik advokasi transnasional IOM dalam menanggulangi isyu human trafficking yang dialami oleh Tenga Kerja Indonesia. Temuan penelitian ini ditujukan untuk mengetahui signifikasi taktik yang digunakan terkait keberhasilan transnational advocacy networks dalam hubungan internasional dan proses politik IOM dalam mempengaruhi kebijakan pemerintahan Indonesia tentang penanggulangan human trafficking. Untuk menjalin jaringan advokasi transnasional, IOM melakukan beberapa proses politik kepada pemerintahan Indonesia tentang isyu human trafficking. Pertama, IOM mengawali proses politiknya dengan merumuskan isyu human trafficking yang dialami oleh Tenaga Kerja Indonesia dan menciptakan beragam proyek kegiatan untuk menanggulangi kejahatan tersebut. Kedua, IOM mengorganisasikan jaringan advokasi dengan menciptakan program kegiatan dan strategi politik untuk menanggulangi isyu human trafficking. Ketiga, IOM menjalin hubungan transnasional dengan banyak institusi baik dari pihak lokal maupun internasional, pihak pemerintahan maupun non-pemerintahan. Hubungan transnasional ini dilakukan untuk mendapatkan kekuatan dalam mempengaruhi kebijakan di Negara Indonesia. Sedangkan untuk menganalisa jaringan advokasi transnasional, penelitian ini menggunakan konsep dari Keck dan Sikkink yang dilengkapi dengan empat taktif politik, yaitu informations politics, symbolic politics, leverage politics dan accountability politics. Pergerakan IOM juga didukung melalui tipologi teori TANs, yaitu political opportunity, mobilizing structures, dan cultural framing. Penelitian ini fokus pada penggunaan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis sebagai alat analisa. Temuan penelitian menunjukkan bahwa advokasi transnasional yang IOM lakukan cukup berhasil dalam mempengaruhi pemerintahan Indonesia untuk mengubah kebijakan perlindungan korban human trafficking. Adapun pergerakan IOM ini juga berupaya menggeser fokus isyu keamanan negara kepada isyu keamanan manusia. Tidak hanya itu, dalam penelitian ini juga ditemukan banyak kendala yang mempengaruhi advokasi IOM untuk mencapai aspek perlindungan bagi Tenasga Kerja Indonesia yang menjadi korban human trafficking.

This research discusses about IOM's transnational advocacy strategies on handling human trafficking issues experienced by Indonesian Labour Migrants. The findings of this study are aimed to identify the tactics used in transnational advocacy networks success of international relations and IOM's political process in influencing Indonesian government policies on human trafficking. To establish a transnational advocacy network, IOM needs to make a political process to Indonesian government about human trafficking issues. First, IOM initiated political process by formulating the human trafficking issues experienced by Indonesian Workers and creating various project activities to tackle such crimes. Second, IOM organizes advocacy networks by creating programs and strategies of political activities to tackle human trafficking issues. Third, IOM maintains a transnational relation with many institutions, local and international, governmental and non-governmental. This transnational relation is created to gain strength in influencing policies in Indonesian State. To analyze transnational advocacy networks, this study uses Keck and Sikkink concepts are complemented by four political notifications, namely information politics, symbolic politics, leverage politics and accountability politics. Besides, IOM's role movement is also supported through typology of TANs theory and they are political opportunity, mobilizing structures, and cultural framing. IOM’s movement is also supported through the typology of TANs theory, thery are political opportunity, mobilizing structures, and cultural framing. This study focuses on the use of qualitative methods with an analytical descriptive approach as an analysis tool. The research findings show that IOM’s transnational advocacy did quite successfully in influencing Indonesian government to change the protection policy of human trafficking victims. IOM movement is also trying to shift the focus of state issues security to human security issues. Not only that, in this study also found many obstacles that affect IOM advocacy to achieve protection aspect for Indonesian Labour Migrants which become victim of human trafficking.

Kata Kunci : Human trafficking, Tenga Kerja Indonesia, IOM Indonesia, jaringan transnasional advokasi

  1. S2-2018-370480-abstract.pdf  
  2. S2-2018-370480-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-370480-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-370480-title.pdf