KONTESTASI BERAGAM KAPITAL DALAM KOMUNITAS LIFEPATCH DI JAKARTA BIENNALE 2015
ADHARI DONORA, Dr. Budiawan
2018 | Tesis | S2 Kajian Budaya dan MediaPenelitian ini befokus pada kontestasi kapital. Bagaimana kontestasi kapital komunitas Lifepatch dalam praktik pengaryaan di Jakarta Biennale 2015 berlangsung. Kompetensi manakah yang dominan pada anggota Lifepatch dan relevansinya dalam wacana seni rupa kontemporer Indonesia. Ajang pameran seni rupa kontemporer Jakarta Biennale ditengarai sebagai wadah legitimasi bagi seniman untuk naik kelas dan menjadi global di kancah seni rupa dunia. Salah satu peran kurator dalam Jakarta Biennale yaitu menentukan setiap seniman atau kelompok seniman untuk bisa ikut dalam Jakarta Biennale 2015. Dengan demikian kedekatan hubungan dengan kurator juga menjadi pertimbangan sebagai modal kapital dalam bersaing di Jakarta Biennale. Ruang sosial Lifepatch merupakan ruang seni media. Praktik lintas disiplin yang lifepatch lakukan sangat luas dan beragam. Berbagai macam kompetensi yang dimiliki oleh Lifepatch kemudian harus disesuaikan dengan tema dan kriteria pada Jakarta Biennale 2015. Perbedaan modal kapital antaranggota Lifepatch tidak serta merta disandingkan sebagai satu kapital yang diadu dengan kapital tertentu, akan tetapi justru saling menyesuaikan dalam rangkaian kontestasi kapital di Jakarta Biennale 2015.
This research focuses on the Contestation of Lifepatch community capital when the community participated in the exhibition at the Jakarta Biennale 2015 as well as on a dominant capital in lifepatch community and relevance on contemporary art in Indonesia. The Jakarta Biennale contemporary art exhibition is considered as a legitimate place for artists to increase their level to become an international level artist. One of the curator's roles in the Jakarta Biennale is to determine every artist or group of artists to participate in the Jakarta Biennale 2015. Thus, the closeness of the relationship with the curator also considers as a capital in competing in the Jakarta Biennale. Lifepatch's social space is a media art space. The cross-disciplinary practices of the lifepatch are very wide and diverse, but they have their own link to the area of practice. The various competencies possessed by Lifepatch must then be adjusted to the theme and the criteria of the Jakarta Biennale 2015. The differences in capital among Lifepatch members are not necessarily juxtaposed as one capital pitted with a certain capital, but they adjust to each other in a series of capital contestation that will be used for competing in the Jakarta Biennale 2015.
Kata Kunci : Kapital, Jakarta Biennale, Lifepatch, Seni Media/ Capital, Jakarta Biennale 2015, Lifepatch, Media Art