KAJIAN TINGKAT PERKEMBANGAN WILAYAH DAN PENENTUAN PUSAT PERTUMBUHAN PROVINSI SUMATERA UTARA
M FAROUQ GHAZALI MTD, Dr. Andri Kurniawan, M.Si.;Dr. Luthfi Muta'ali,M.T.
2018 | Tesis | S2 GeografiKetidakmerataan pembangunan kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara dikarenakan Kota Medan terlalu mengambil peran penting dari Provinsi Sumatera Utara sehingga menjadikan daerah-daerah yang jaraknya jauh dari Kota Medan akan menjadi daerah yang terisolir dan tertinggal. Hal ini berbanding lurus dengan kepadatan jumlah penduduk, kelengkapan fasilitas-fasilitas umum dan potensi daerah yang dapat di optimalkan, maka diperlukan perencanaan secara sektoral dalam menentukan arah pengembangannya. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis tingkat perkembangan wilayah di masing-masing kabupaten/kota Provinsi Sumatera Utara, mengidentifikasi hirarki pusat pelayanan daerah di Provinsi Sumatera Utara, Mengidentifikasi tipologi tingkat perkembangan wilayah di Provinsi Sumatera Utara, Mengkaji arahan dalam pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dalam pembangunan di Provinsi Sumatera Utara.Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara dengan unit analisis seluruh kabupaten/kota, dan metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dan menggunakan data sekunder. Teknik analisis yang digunakan antara lain TPW, sentralitas, gravitasi, konig shimbel dan analisis AHP dan LQ, hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk tabel dan peta. Berdasarkan dari perhitungan Tingkat Perkembangan Wilayah terdapat 1 kota yang berada pada kelas tinggi yaitu Kota Medan, sedangkan perhitungan sentralitas terdapat 5 kabupaten/kota yang memiliki nilai sentralitas tinggi yaitu Tapanuli Tengah, Labuhan Batu, Asahan, Deli Serdang dan Medan. Pada tujuan ketiga pada Tipe I terdapat 5 kabupaten/kota, hal ini terjadi karena gabungan dari hasil pengukuran TPW yang di kombinasikan dengan hasil dari pengukuran sentralitas maka kabupaten/kota yang termasuk dalam klasifikasi Tipe I yaitu Kota Medan, Kabupaten, Tapanuli Tengah, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Asahan dan Kabupaten Deli Serdang. Untuk hasil analisis AHP berdasarkan perbandingan antaraspek yang rujukan pemilihan keputusannya bersumber dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sumatera Utara memilih sektor pariwisata untuk dijadikan prioritas utama dalam perencanaan pembangunan adapun hasil dari analisis LQ daerah-daerah yang berada pada sistem perkotaan PKL adalah daerah yang berbasis di sektor pertanian, kehutanan, perkebunan, kelautan dan perikanan, sementara pada sistem PKN adalah kabupaten/kota yang notabene memiliki basis pada sektor industri dan pariwisata.
The inequality development of district or city in North Sumatera is due to the fact that Medan City takes an important role from North Sumatera so that the areas that far from Medan City will become isolated and left behind areas. This is directly proportional to the density of the population, the completeness of public facilities and the potentially optimized potential, so sectoral planning is needed in determining the direction of its development. The purpose of this study is to analyze the level of regional development in each district/city of North Sumatera, to identify the hierarchy of regional service center in North Sumatera, to identify the typology level of regional development in North Sumatera, Review the direction in the development of the region to reduce the gap in development North Sumatera. This research was conducted in North Sumatera with analysis unit of all district / city, and the method used was descriptive quantitative method and using secondary data. Analysis techniques used include TPW, centrality, gravity, konig shimbel and AHP and LQ analysis. The results of this study will be presented in the tables and maps form. Based on the calculation Level of Regional Development, there is one city that is in the high class of Medan, while the calculation of centrality there are 5 districts/cities that have high centrality value that is Tapanuli Tengah, Labuhan Batu, Asahan, Deli Serdang and Medan.In the third purpose, in Type I, there are 5 districts/cities, this is due to the combination of TPW measurements combined with the result of centralized measurements then the districts/cities included in the Type I classification of Medan, Kabupaten, Tapanuli Tengah, Labuhan Batu, Asahan and Deli Serdang. The results of AHP analysis based on the comparison of the aspect of the references, the decision election is sourced from the Medium Term Development Plan of North Sumatera choosing the tourism sector to be the main priority in the development planning while the results of the LQ analysis of areas that are in the urban PKL system are sector-based areas agriculture, forestry, plantation, marine and fisheries, while the PKN is a district/city that in fact has a base on the industrial sector and tourism.
Kata Kunci : perkembangan wilayah, pusat pertumbuhan, prioritas pembangunan