HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DAN SCREEN TIME DENGAN AKTIVITAS FISIK PADA ANAK USIA SEKOLAH DI KOTA YOGYAKARTA

IMTIYAZ KARIMA, A. Fahmy Arif Tsani; Emy Huriyati

2018 | Skripsi | S1 GIZI KESEHATAN

Latar Belakang: Tingginya angka aktivitas fisik kurang di Yogyakarta. Lingkungan pemukiman yang kurang kondusif dan penggunaan teknologi berbasis layar (televisi, telepon genggam, video games, komputer) yang berlebih dapat mengarah kepada kurangnya aktivitas fisik pada anak yang di kemudian hari dapat berakibat pada permasalahan status gizi lebih/obesitas. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan lingkungan fisik rumah dan screen time dengan aktivitas fisik. Metode: Studi observasional dengan rancangan cross-sectional, pada bulan September - November 2017 di SD Negeri Lempuyangwangi dan SD Muhammadiyah Suronatan. Sampel sejumlah 100 orang ditentukan dengan kriteria inklusi yaitu siswa kelas 3 - 5 SD, tinggal serumah dengan orangtuanya, dan orangtuanya mengijinkan untuk menjadi responden. Variabel bebas yaitu lingkungan fisik rumah dan screen time masing - masing diukur dengan kuesioner modifikasi NEWS - Y (Neighborhood Environment Walkability Scale for Youth version Parents) dan kuesioner screen time yang mengukur lama penggunaan televisi, handphone, video games, dan komputer/internet selama 1 minggu. Lingkungan fisik rumah dikategorikan menjadi tidak mendukung (kurang dari 14) dan mendukung (lebih besar sama dengan 14). Screen time dikategorikan menjadi durasi tinggi (lebih besar dari 2 jam) dan durasi normal (kurang dari sama dengan 2 jam). Variabel terikat adalah aktivitas fisik diukur menggunakan kuesioner modifikasi PAQ - C (Physical Activity Questionnaire for Children) yang dikategorikan menjadi kurang (kurang dari 69) dan baik (lebih besar sama dengan 69). Data dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil: Sebanyak 53,0% responden memiliki lingkungan fisik rumah mendukung, 64,0% mempunyai screen time durasi tinggi, dan 53,0% mempunyai aktivitas fisik kurang. Hasil uji chi-square menunjukkan hubungan antara lingkungan fisik rumah dengan aktivitas fisik memiliki nilai p 0,041 dan rasio prevalensi 1,48. Hubungan antara screen time dengan aktivitas fisik memiliki nilai p 0,011 dan rasio prevalensi 1,73. Kesimpulan: Lingkungan fisik rumah dan screen time mempunyai hubungan yang bermakna dengan aktivitas fisik pada anak usia sekolah (p kurang dari 0,05).

Background: The high number of low physical activity in Yogyakarta. Less conducive residential environments and the use of screen-based technologies (televisions, mobile phones, video games, computers) can lead to a lack of physical activity in children that may lead to nutritional status problem/obesity. Objective: To study the relationship of home environment and screen time with physical activity Methods: This study was an observational research with cross sectional design. The study was conducted in SD Negeri Lempuyangwangi and SD Muhammadiyah Suronatan started from September - November 2017. There were 100 students participating in this study who met inclusion criteria such as grade 3rd - 5th, living with parents, and have parents permission to participate. Independent variable used in this study including home environment and screen time. Each variable examined using modification of NEWS - Y (Neighborhood Environment Walkability Scale for Youth version Parents) questionnaire and the screen time questionnaire that measures the use of television, mobile phones, video games, and computers/internet for one week. Home environment were categorized into not supportive (less than 14) and supportive (more than or equal to 14). Screen time were categorized into high (more than 2 hours) and normal (less than or equal to 2 hours). Dependent variable in this study were physical activity that measured with modification of PAQ - C (Physical Activity Questionnaire for Children). Physical activity were categorized into less (less than 69) and good (more than or equal to 69). Data were analyzed with Chi - square test. Results: Among the subjects, 53,0% respondents have a supportive home environment, 64,0% have high duration time, and 53,0% have less physical activity. Chi - square test results show the relationship between home environment with physical activity has a p value 0,041 and prevalence ratio 1,48. The relationship between screen time and physical activity has a p value 0,011 and prevalence ratio 1,73. Conclusion: Home environment and screen time has a significant relationship with physical activity in school-aged children (p less than 0,05)

Kata Kunci : lingkungan rumah, screen time, aktivitas fisik, anak sekolah