Laporkan Masalah

ANALISIS FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE REVISED FOUR MODEL (1993): STUDI KASUS PADA ANAK PERUSAHAAN PT PERTAMINA (PERSERO) TAHUN 2010-2015

LIA GITARIENA, Edy Junarsin, S.E., M.B.A., Ph.D.

2017 | Tesis | S2 Manajemen

Penurunan harga minyak mentah dunia yang terjadi pada tahun 2014 dan 2015 menyebabkan perusahaan minyak dan gas dunia pada umumnya mengalami financial distress. Studi kasus dilakukan untuk dengan analisis financial distress metode Altman Z-Score Revised Four Model (1993) terhadap anak perusahaan PT Pertamina (Persero). Sampel yang digunakan adalah 12 anak perusahaan dengan periode amatan tahun 2010 sampai dengan 2015. Berdasarkan metode Altman Z-Score Revised Four Model (1993), penurunan kinerja keuangan terjadi pada tahun 2015 yang dialami oleh 7 anak perusahaan. Dari ketujuh anak perusahaan tersebut, yang masuk dalam kategori financial distress hanya PT Pertamina Hulu Energi dan PT Pertamina EP Cepu atau 15% dari total anak perusahaan yang diteliti. Prosentase ini semakin menurun dari tahun 2010 dimana terdapat 33% anak perusahaan yang masuk dalam kategori financial distress. Pada umumnya penyebab penurunan Z-Score perusahaan yang masuk dalam kategori financial distress adalah working capital negatif dan EBIT negatif. Berdasarkan penilaian Tingkat Kesehatan Keuangan Anak Perusahaan Pertamina sebagai internal based rating yang ditetapkan Pertamina, anak perusahaan yang masuk dalam kategori Tidak Sehat minimal dua tahun berturut-turut adalah PT Usayana, PT Pertamina EP Cepu dan Pertamina Energy Trading Ltd. Berdasarkan indikator laba bersih negatif dua tahun berturut-turut, anak perusahaan yang mengalami laba bersih negatif minimal dua tahun berturut-turut adalah PT Usayana. Berdasarkan indikator ekuitas negatif dua tahun berturut-turut, tidak ada anak perusahaan yang memiliki nilai ekuitas negatif. Anak perusahaan yang diputuskan dilikuidasi adalah PT Usayana pada tahun 2013 dan Pertamina Energy Trading Ltd pada tahun 2015. Simpulan dari penelitian ini adalah metode Altman Z-Score Revised Four Model (1993) bersifat umum untuk digunakan semua kelompok bisnis. Pada implementasinya tiap perusahaan perlu melakukan evaluasi kesesuaian metode tersebut dengan sifat usahanya. Perusahaan sebaiknya menetapkan internal based rating yang paling sesuai untuk tiap bidang usaha perusahaan. Namun dalam hal perusahaan belum dapat menetapkan suatu internal based rating, perusahaan dapat menggunakan metode Altman Z-Score dan atau kombinasi dengan metode-metode analisis lainnya sebagai early warning system.

Oil prices declining on 2014-2015 caused financial distress in major oil companies. This study analyses financial distress potential in PT Pertamina (Persero) subsidiaries using Altman Z-Score Revised Four Model (1993) for 2010-2015. There are 12 companies as research sample. Base on Altman model, 7 subsidiaries financial performance are declining in 2015, 2 of them are in financial distress area (PT Pertamina Hulu Energi and PT Pertamina EP Cepu) or 15% of total sample. The common problems are caused by negative working capital and negative EBIT. There are 3 subsidiaries which in financial distress area base on financial soundness evaluation as internal based rating for Pertamina subsidiaries (PT Usayana, PT Pertamina EP Cepu and Pertamina Energy Trading Ltd). Only PT Usayana had negative net profit on 2 consecutive years and there are no subsidiaries had negative equity. Pertamina decided to liquidate 2 subisidiaries during 2010-2015, they are PT Usayana and Pertamina Energy Trading Ltd. In conclusion, Altman Z-Score Revised Four Model (1993) is a general method to be implemented in all industries. Company should have internal based rating that suits with its business nature. Altman Z-Score model can be implemented as early warning system if company has not set its own internal based rating method.

Kata Kunci : financial distress, bankruptcy, early warning system

  1. S2-2018-358626-abstract.pdf  
  2. S2-2018-358626-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-358626-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-358626-title.pdf