KESALAHAN PEMAKAIAN SIMPLE PAST TENSE OLEH PEMBELAJAR BAHASA INGGRIS: STUDI KASUS PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 IMOGIRI YOGYAKARTA
YULININGSIH, Dr. Suhandano, M.A.
2018 | Tesis | S2 Ilmu LinguistikINTISARI Kesalahan pemakaian Simple Past Tense oleh pembelajar bahasa Inggris: Studi kasus pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Imogiri Yogyakarta. Penelitian ini mengkaji analisis kesalahan pada kalimat simple past tense. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan, faktor penyebab kesalahan dan implikasi pembelajaran simple past tense untuk siswa SMP. Penelitian memanfaatkan metode observasi dan deskriptif yang terbagi menjadi tiga tahap, yaitu (1) tahap pengumpulan data, (2) tahap analisis data, dan (3) tahap penyajian hasil analisis data. Data penelitian ini berupa hasil pekerjaan bahasa Inggris siswa. Data dianalisis secara kualitatif dengan mengelompokkan bentuk - bentuk kesalahan pada table dan secara kuantitatif dengan menghitung persentase kesalahan. Pekerjaan yang benar berdasarkan struktur kalimat simple past tense dan kesetaraan makna dari bahasa Indonesianya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat (1) kesalahan penandaan ganda; (2) kesalahan penanda kata kerja; (3) over regularization; dan (4) kesalahan lain pada kalimat positif. Kemudian, kesalahan kalimat negatif meliputi: (1) kesalahan penanda bentuk lampau pada auxiliary; (2) peniadaan auxiliary, peniadaan penanda bentuk negatif, peniadaan kata kerja utama; (3) kesalahan penandaan ganda; (4) kesalahan pemilihan auxiliary dan pemilihan kata kerja utama; dan (5) kesalahan pengurutan. Adapun kalimat interogatif meliputi: (1) kesalahan penandaan ganda; (2) kesalahan penanda bentuk lampau pada auxiliary; (3) kesalahan pembentukan yes/no question; (4) kesalahan pengurutan; dan (5) kesalahan ejaan. Selanjutnya, penyebab kesalahan berbahasa dipengaruhi oleh faktor strategi komunikasi, konteks pembelajaran, faktor intralingual dan interlingual. Kemudian, implikasi pembelajaran simple past tense untuk SMP adalah pembelajaran interaktif dengan metode fun learning. Kata kunci : kesalahan, simple past tense, pembelajaran, SMP
ABSTRACT Error analysis of Simple Past Tense Use by English learners: Case study of ninth grade students of SMP N 1 Imogiri Yogyakarta. This thesis examines the error analysis in simple past tense sentences. This study aims to describe the forms of errors, factors causing errors and learning implications of simple past tense for junior high school students. The research uses observation method and descriptive method divided into three stages: (1) data collection stage, (2) data analysis stage, and (3) presentation stage of data analysis result. The data source is the assignment result of the students. Also, the data is analyzed qualitatively by grouping the error forms in the table and calculating the percentage of errors quantitatively. The correct assignment are based on the simple past tense structure and the equivalent meaning. The results of this study indicate that error translation relates to:(1) double marking errors; (2) the error of verb change; (3) over regularization; and (4) spelling errors in positive sentences. Then, the error of negative sentences includes: (1) double marking error; (2) auxiliary removals: negative form markers, and the main verb; (3) errors of auxiliary formation and negative sentence formation; (4) misleading past markers changes in auxiliary; and (5) misordering. The interrogative sentences include: (1) double marking errors; (2) error of past tense marker changes in auxiliary; (3) misformation of yes / no question; (4) misordering; and (5) spelling problem. Furthermore, the causes of language errors are influenced by communication strategy, learning context, intralingual and interlingual factors. Then, the implication of simple past tense for junior high school is interactive learning with fun learning method. Keywords: error, simple past tense, learning, SMP
Kata Kunci : kesalahan, simple past tense, pembelajaran, SMP