TINJAUAN SOSIOPRAGMATIK PEMAKAIAN KATA SAPAAN DALAM BAHASA JEPANG (TAISHOUSHI) DI LINGKUNGAN KERJA PERHOTELAN
DYAH MARTANTI I. P, Dr. Tatang Hariri, M.A.
2018 | Tesis | S2 Ilmu LinguistikKata sapaan atau taishoushi adalah kata yang menunjuk lawan tutur dalam situasi percakapan langsung. Penutur bahasa Jepang dapat memakai kata sapaan yang berbeda-beda untuk menunjuk lawan tutur yang sama. Kondisi tersebut juga terjadi di lingkungan kerja, termasuk hotel. Selain itu, kata sapaan yang digunakan di lingkungan kerja hotel, khususnya hotel berbintang lima dan bergaya barat, memiliki ciri khusus. Ciri khusus tersebut terletak pada kata sapaan yang digunakan untuk menyapa tamu dan sesama karyawan. Pemakaian kata sapaan yang berbeda-beda karena ada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi pemakaian kata sapaan. Data penelitian ini diambil dari film Jepang yang menggambarkan kehidupan kerja hotel berbintang lima di Tokyo. Data diambil melalui teknik simak bebas libat cakap. Data ditranskripsi kemudian dikelompokkan berdasar komponen tutur setting and scene, participant, dan end. Saat melakukan analisis, selain respon lawan tutur, faktor act, key, dan norms turut diperhatikan. Faktor yang diperhatikan dalam participant adalah distance termasuk kelompok uchi (ingroup) dan soto (outgroup), power, dan jenis kelamin. Faktor usia turut menentukan power karena dalam masyarakat Jepang semakin tua usia seorang pegawai, semakin tinggi jabatannya. End menentukan tujuan tuturan yang dijelaskan dengan tindak tutur. Berdasarkan hasil analisis, kata sapaan dibagi menjadi lima kategori, yaitu N, N+akhiran nominal, pronomina, N+N, dan lain-lain. Nomina yang dapat digunakan sebagai kata sapaan adalah semua koyuu meishi dan futsuu meishi. Koyuu meishi yang dipakai sebagai kata sapaan adalah nama keluarga, nama diri, dan nama jabatan. Futsuu meishi yang dipakai sebagai kata sapaan adalah sensei, kyaku, istilah kekerabatan, minna, dan shokun. Berdasarkan hubungan antar partisipan tutur, faktor sosial yang mempengaruhi pemilihan kata sapaan adalah kekuasaan penutur terhadap lawan tutur, jarak sosial lawan tutur terhadap penutur, dan jenis kelamin penutur serta lawan tutur. Faktor situasi tutur juga dapat menyebabkan alih kode dalam pemakaian kata sapaan. Kata sapaan dapat diucapkan di awal, tengah, atau akhir tuturan. Letak kata sapaan ditentukan oleh fungsi kata sapaan dalam tuturan. Kata sapaan tidak diucapkan mendahului konjungsi atau interjeksi yang berfungsi untuk memanggil lawan tutur.
Address term or taishoushi is a word or a group of words used to refer to interlocutor. Japanese native speakers may use different kinds of address terms to refer to the same interlocutor. This phenomena also occur in working environment, including five stars hotels. Moreover, address terms used in hotels, especially five star western hotels, have special characteristic in addressing guests and also other employees. There are many factors which make speaker uses various kinds of address terms. This research describes those factors. This research data were collected from Japanese films about working life in five star hotels at Tokyo. The data were collected by conducting note-taking technique to transcript the dialogue where address term belongs to. Then, the data were classified based on speech components: setting and scene, participant, and end. In analyzing the data, there are some factors to be considered. Those are interlocutors response, act, key, and norms. Factors in classifying participants are distance including uchi (ingroup) and soto (outgrip), power, and gender. Age is one of some factors to determine power, because age goes paralelly with ones carrier. Based on analysis, there are five categories of address terms. Those are N, N+suffix, pronoun, N+N, and others. N is koyuu meishi or futsuu meishi. Koyuu meishi used as address are surename, given name, and name of duty. Futsuu meishi used as address are sensei, kyaku, kinship terms, minna, and shokun. Based on participants relation, some social factors to determine address term are power, social distance, and gender. Situational factors may also make a speaker switches the code in using address term. Address term can be uttered in the beginning, in the middle, or the end of speech. Address terms placement is determined by address terms function in the utterance. Address terms cannot be uttered before conjuction or interjection used to call the addressee.
Kata Kunci : kata sapaan, faktor sosial, faktor situasional, alih kode