CITRA PEREMPUAN SEBAGAI IBU DAN HANTU DALAM FILM PENGABDI SETAN KARYA JOKO ANWAR
DISMA AJENG RASTITI, Dr.Christian Budiman,M.Hum.
2018 | Tesis | S2 Ilmu SastraPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi sosial perempuan yang memiliki peran ganda pada ranah publik dan domestik. Konsep yang berkembang pada masyarakat mengenai peran perempuan mewajibkannya untuk melakukan tugas utama sebagai istri dan ibu. Kewajiban tersebut antara lain adalah menghasilkan keturunan. Kegagalan tokoh ibu dalam Pengabdi Setan untuk memenuhi kewajibannya memunculkan tekanan dari pihak lain. Hal tersebut menjadi faktor perubahan peran tokoh ibu menjadi hantu dalam Pengabdi Setan. Masalah yang muncul dari latarbelakang tersebut adalah bagaimana perempuan dicitrakan melalui tokoh ibu dan hantu dalam film Pengabdi Setan. Permasalahan tersebut dianalisis menggunakan teori citra perempuan. adapun teori lain yang digunakan untuk menunjang hasil penelitian adalah teori ibuisme. Teori ibuisme digunakan untuk memaparkan konteks ibu ideal. Data yang digunakan berupa potongan dialog antar tokoh. Melalui data yang dikumpulkan berupa kata-kata, kalimat yang menunjukkan konstruksi ibuisme, tindakan yang dilakukan oleh perempuan, pandangan masyarakat dalam film, maka diperoleh pandangan mengenai citra perempuan sebagai ibu dan hantu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa citra perempuan sebagai ibu memiliki peran ganda dalam ranah domestik dan publik. Perempuan dengan kodratnya melahirkan tentu memiliki sifat keibuan. Dengan sifat keibuan seorang perempuan tidak akan sepenuhnya meninggalkan kewajiban pada ranah domestik. Tokoh ibu selain dapat menjalankan tugasnya dalam mendidik dan merawat anak, ia juga memiliki peran sebagai pencari nafkah. Sosok ibu dalam film Pengabdi Setan menampilkan dua karakter yang berlawanan. Ibu yang seharusnya menjadi perempuan penuh kasih sayang dan kehadirannya selalu dinantikan berubah menjadi sosok hantu menyeramkan yang menakut-nakuti anak-anaknya.
This research departed from the social condition of women who hold double roles: public and domestic affairs. The established concept in the society regarding women's roles make them obligated to take being wives and mothers as their main tasks. One of the obligationsis child-bearing. The failure of the mother in Pengabdi Setan to accomplish the obligationgives her pressure from the others. It becomes the key factor ofthe changing character from mother to ghost. The background problemsare related to how women are imaged of as mother and ghost in Pengabdi Setan. These research questions were analyzed using feministliterary criticism: images of the women theory andibuism theory. Ibuism theory was used to describe ideal mother�s context, which discusses the construction of women's roles as mother as well as ideal manifestations of these roles according the society. Through the compiled data, including words and sentences showing how the ideal mother is, as well as women's actions and society's opinion in the film, images of the women as mother and ghost was gathered. The result indicates that women�s image as mothers hold double roles, in public and domestic area. As women are naturally able to give birth, they are expected to have maternal instincts. Maternal instinctsare expected to keep women from leaving their domestic obligations. The mother can do, not only educate and take care of the children, but also have the role as the breadwinner. The mother in Pengabdi Setan shows two opposite characters. The usually loving mother whose presence is anticipated changed into a ghost who scare her children.
Kata Kunci : kritik sastra feminis, citra perempuan, ibuisme.