Pengaruh ketersediaan air terhadap pertumbuhan dan kandungan kuersetin bawang merah (Allium cepa L.)
VINDI NOVERIELLA, Drs. Sudjino, M.S.
2018 | Skripsi | S1 BIOLOGIBawang merah (Allium cepa L.), merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak fungsi. Selain dimanfaatkan sebagai tanaman sayur, bawang merah dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat, karena adanya kandungan metabolit sekunder pada tanaman bawang merah. Kuersetin merupakan salah satu metabolit sekunder yang berperan penting dalam mekanisme pertahanan tanaman dan berperan dalam bidang kesehatan, yaitu sebagai antioksidan, antivirus dll. Ketersediaan air merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Secara internal, kekurangan air dan kelebihan air pada tanaman dapat menurunkan pertumbuhan, kandungan zat aktif dalam tanaman maupun produktivitas tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketersediaan air terhadap pertumbuhan tanaman bawang merah dari awal sampai akhir perlakuan dan untuk mengetahui pengaruh ketersediaan air menjelang pemanenan terhadap kadar kuersetin bawang merah (Allium cepa). Untuk pengukuran pertumbuhan tanaman bawang merah digunakan 5 perlakuan, meliputi penyiraman setiap hari (kontrol/A), 2 hari sekali (B), 3 hari sekali (C), 4 hari sekali (D) dan 5 hari sekali (E) dengan 2 kali ulangan dan 4 kali pemanenan. Sedangkan untuk pengukuran kadar kuersetin, digunakan 5 perlakuan dengan 2 ulangan, yaitu perlakuan penyiraman setiap hari (kontrol), perlakuan penyiraman yang dihentikan pada 1 (C1), 2 (C2), 3 (C3) dan 4 (C4) minggu sebelum pemanenan. Media tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah dan pupuk dengan perbandingan 2:1 dengan volume penyiraman sebanyak 500 ml. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin menurunnya ketersediaan air, dapat meningkatkan berat kering tanaman bawang merah pada perlakuan B, C, D, dan E, jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol/A. Hasil yang diperoleh pada pengukuran kadar kuersetin menunjukkan bahwa semakin menurunnya ketersediaan air dapat menurunkan kadar kuersetin bawang merah pada perlakuan C1 (11,25 ppm), C2 (11,39 ppm), C3 (11,7 ppm), dan C4 (8,67 ppm), jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol (15,37 ppm).
Shallot (Allium cepa L.), is one of the plants that have many functions. Besides being used as a vegetable crop, shallot can be used as medical plants, because of the secondary metabolite content of shallot. Quercetine is one of the secondary metabolites that plays a role in plants defense mechanisms and plays a role in the health as antioxidants, antivirals etc. Water availability plays an important role in the growth and development of plants. Internally, deficit water and excess water in plants can reduce growth, active substances content and crop productivity. The purpose of this study was to determine the effect of water availability on the growth of shallot from beginning to the end of treatment and to determine the effect of water availability prior to harvesting against of quercetin content (Allium cepa L.). For the measurement of onion plant growth was used five treatments, ie: daily watering (control / A), once every 2 days (B), once every 3 days (C), once every 4 days (D) and once every 5 days (E) with 4 times harvesting. For measurement treatment of quercetin content, including of daily watering (control), watering process is stopped on 1 (C1), 2 (C2), 3 (C3) and 4 (C4) weeks before harvesting. The plants medium is used in this research is soil and fertilizer with ratio 2:1 and volume of watering is 500 ml. The result of this research indicated that, the decrease of water availability can increase the dry weight of onion plants on treatments B, C, D, and E, when compared with control/A treatment. The results obtained in the measurement of quercetin content showed that the decrease of water availability could decrease quercetin content at treatment of C1 (11.25 ppm), C2 (11.39 ppm), C3 (11.7 ppm), and C4 (8.67 ppm), when compared with quercetin content on control treatment (15.37 ppm).
Kata Kunci : Kata kunci : Bawang merah, ketersediaan air, pertumbuhan, kuersetin/Key words : Allium cepa L., water availability, growth, quercetin