Laporkan Masalah

PENGARUH EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale rocs. var rubra) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS ILEUM DAN SEKUM AYAM BROILER

ROMDHONI, AHMAD , Sitarina Widyarini

2014 | Skripsi |

Jahe merah (Zingiber officinale rocs. var rubra) merupakan tanaman yang memiliki kandungan minyak atsiri dan oleoresin yang berguna bagi pencernaan. Minyak atsiri juga diketahui memiliki sifat yang dapat mengiritasi mukosa saluran pencernaan, kulit dan selaput lendir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jahe merah dengan konsentrasi 1%, 1,5% dan 2% terhadap gambaran histopatologis saluran pencernaan ayam broiler dalam hal ini ileum dan sekum. Dalam penelitian ini digunakan ayam broiler berumur empat belas hari dibagi dalam empat kelompok perlakukan, yaitu kelompok A (tanpa tambahan jahe merah), kelompok B (dengan tambahan jahe merah 1%), kelompok C (dengan tambahan jahe merah 1,5 %) dan kelompok D (dengan tambahan jahe merah 2 %). Ayam setelah berumur 5 minggu dinekropsi kemudian dibuat preparat histopatologis dari saluran pencernaan ileum dan sekum. Gambaran histopatologis saluran pencernaan tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Hasil pemeriksanaan gambaran histopatologis menunjukkan tidak ada perbedaan antara kelompok perlakuan. Ileum dan sekum masih berada batas normal, tidak ditemukan adanya kerusakan pada mukosa maupun kerusakan pada vili. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemberian jahe merah dengan konsentrasi 1% hingga 2% tidak menyebabkan kerusakan pada bagian ileum maupun sekum.

The Red ginger (Zingiber officinale rocs. var rubra) is a plant that contains volatile oil and oleoresin are useful for digestion. Atsiri oil is also known to have properties that can irritate the gastrointestinal mucosa, skin and mucous membranes. This study aimed to determine the effect of red ginger with a concentration of 1%, 1.5% and 2% of the histopathologic digestive tract of broiler chickens in the ileum and coecum. This study used broiler fourteen days were divided into four treatment groups, namely group A (without additional of red ginger), group B (with an additional 1.5% of red ginger), group C (with an additional 1.5% of red ginger) and group D (with an additional 2% of red ginger). Five week old chickens after necropsy performed histopathological preparations were then made from the digestive tract ileum and coecum. The histopathologic digestive of the tract then analyzed descriptively by comparing the control group to the treatment group. Histopathological study shown there is no difference between treatment groups. Ileum and coecum were still in normal range, all treatment groups demonstrate no any damage no any damage. To sum up, addition of red ginger with the concentration of 1% up to 2% do not cause the damage of ileum and caecum.

Kata Kunci : Jahe merah, gambaran histopatologis, ileum, sekum


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.