Evaluasi kapasitas saluran drainase perkotaan : Studi kasus daerah tangkapan air Klitren Gondokusuman Yogyakarta
Rinaldy Saputro,
2015 | Skripsi |Daerah Tangkapan Air Klitren sering mengalami banjir genangan ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Saluran drainase tidak mampu menampung debit banjir yang terjadi. Evaluasi kapasitas saluran perlu dilakukan untuk mencegah kejadian ini terulang. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Menghitung debit limpasan (Qp) DTA Klitren dengan kala ulang 2, 5, dan 10 tahun; 2) Menghitung kapasitas maksimum saluran drainase (Qc) di DTA Klitren; dan 3) Mengevaluasi kapasitas saluran drainase berdasarkan nilai Qp dan Qc. Analisis dilakukan berdasarkan data hujan Stasiun Santan tahun 2002-2012. Berdasarkan uji statistik Smirnov-Kolmogorov, distribusi data yang sesuai ialah Log Pearson III. Analisis frekuensi kala ulang 2, 5, dan 10 tahun dilakukan untuk mendapatkan intensitas hujan rancangan melalui kurva IDF dan rumus Mononobe. Luas DTA Klitren dibagi menjadi 5 Sub DTA. Masing-masing Sub DTA memiliki saluran utama yang dihitung kapasitas maksimumnya. Peta penggunaan lahan digunakan untuk menghitung koefisien limpasan permukaan (C). Debit banjir (Qp) dihitung menggunakan metode rasional. Kapasitas saluran (Qc) ditentukan dengan metode slope-area. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa saluran Jl. Klitren, Jl. Klitren Selatan, Jl. Tribrata, dan Jl. Langensari tidak mampu mengalirkan debit banjir maksimum masing-masing Sub DTA pada kala ulang 2, 5, dan 10 tahun. Hasil ini mengindikasikan terjadinya genangan pada 4 saluran drainase tersebut. Sedangkan saluran Jl. Kusbini dengan Qc 1.42 m3/s mampu mengalirkan Qp rancangan yang bernilai 0.24 m3/s, 0.34 m3/s, dan 0.42 m3/s yang berarti bahwa pada saluran Jl. Kusbini tidak terjadi banjir genangan berdasarkan kala ulang 2, 5, dan 10 tahun. Kata kunci: kapasitas saluran drainase, debit banjir, metode rasional
Kata Kunci :