Laporkan Masalah

Kajian keterkaitan toponim terhadap fenomena geografis : Studi kasus toponim desa disebagian kabupaten Batang

Ilham Mashadi,

2014 | Skripsi |

Toponim merupakan suatu fenomena bahasa pada suatu bentanglahan yang dipengaruhi oleh aspek bahasa, budaya lokal, sejarah, lingkungan, dan politik. Kabupaten Batang memiliki bentuklahan beragam, baik itu bentuklahan asal proses denudasional, volkanik, struktural, fluvial, maupun marin. Kabupaten Batang mengalami beberapa rezim kebudayaan dari masa Kerajaan Mataram Hindu, Mataram Islam, hingga masa kemerdekaan dari penjajahan Kolonial Belanda. Oleh karena itu, toponim desa di daerah ini berasal dari bahasa Melayu, Jawa, maupun Sanskerta dengan beragam fenomena geografis yang mempengaruhinya. Penelitan ini bertujuan untuk (a) mengetahui keterkaitan antara toponim dengan fenomena geografis, (b) memvisualisasikan keterkaitan antara toponim dengan fenomena geografis secara spasial, dan (c) mengetahui pola keruangan yang terbentuk dari keterkaitan toponim dengan fenomena geografis. Penelitian ini menggunakan metode survei berupa sensus dan dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk mengetahui jenis keterkaitan serta dianalisis secara autokorelasi spasial untuk mengetahui jenis pola keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) toponim di daerah penelitian memiliki keterkaitan dengan fenomena geografi fisikal dan fenomena geografi non fisikal; (b) keterkaitan toponim terhadap fenomena geografis dapat divisualisasikan secara spasial dalam peta keterkaitan toponim terhadap fenomena geografis dengan simbol berupa area, persepsi selektif, dan variabel grafis warna; dan (c) pola keruangan yang terbentuk dari keterkaitan toponim terhadap fenomena geografi fisikal maupun fenomena geografi non fisikal adalah pola sebaran mengumpul. Kata Kunci : Toponim Desa, Fenomena Geografis, Keterkaitan, Pola Keruangan

Kata Kunci :


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.