Pengaruh perpindahan penghuni non rumah susun ke rumah susun terhadap kondisi sosial ekonomi penghuni di rumah susun Sarijadi kota Bandung
Nysa Dwiandhita,
2014 | Skripsi |INTISARI Kota Bandung merupakan salah satu kota terbesar keempat di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya dan Medan. Pemerintah Kota Bandung mengatasi permasalahan keterbatasan lahan huni dengan membangun komplek rumah susun untuk mengurangi kepadatan dan mengurangi timbulnya permukiman kumuh akibat jumlah penduduk yang semakin meningkat. Rumah Susun Sarijadi merupkaan salah satu rumah susun pertama yang terdapat di Kota Bandung. Adanya pembangunan rumah susun ini banyak membantu mengurangi beban Kota Bandung dalam penyedian rumah bagi masyarakatnya, terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi perpindahan penghuni non rumah susun ke rumah susun dan mengetahui kondisi sosial ekonomi penghuni setelah pindah ke rumah susun. Metode yang digunakan pada penelitan ini adalah metode kualitatif metode ini menjadi metode utama dalam memperoleh data. Analisis Triangulasi digunakan untuk mengetahui keabsahan data yang diperoleh, kemudian data direduksi sehingga diperoleh hasil kesimpulan. Murah dan strategis merupakan faktor dominan yang menjadi alasan mereka tinggal di rumah susun. Perpindahan penghuni non rumah susun ke rumah susun secara umum tidak mempengaruhi kondisi sosial ekonomi mereka. Kondisi sosial di perumahan biasa dengan di rumah susun relatif sama bahkan salah satu dari penghuni mengatakan tinggal di rumah susun lebih aman dan rukun. Sedangkan, kondisi ekonomi tidak banyak berpengaruh saat pindah ke rumah susun, karena mata pencaharian mereka tidak berubah meskipun pindah ke rumah susun. Sehingga pendapatan merekapun tidak berubah begitupun dengan pengeluaran mereka. Kondisi krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1997- 1998 berdampak pada banyaknya penghuni yang masuk ke rumah susun.
Kata Kunci :