Laporkan Masalah

Studi Kelayakan Pengembangan Obyek Wisata Bahari di Kabupaten Padaido Kabupaten Biak Numfor

WATTIMENA, SEFNATH (Adv.: Budiono Sri Handoko, Dr., M.A.), Budiono Sri Handoko, Dr., M.A.

2016 | Tesis | S2 MEP

Penelitian ini bertujuan menentukan kelayakan finansial rencana investasi pengembangan obyek wisata bahari di kepulauan Padaido, Kabupaten Biak Numfor. Untuk kepentingan ini dilakukan studi kelayakan dengan menggunakan tiga kriteria investasi sebagai ukuran kelayakan finansial, yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Net Benefit Cost and Ratio (Net B/C). Beberapa asumsi yang digunakan dalam studi ini adalah:

1. Tingkat bunga yang digunakan adalah tingkat bunga moderat yang berlaku di pasar uang, yaitu 18% pada tingkat minimum dan 24% pada tingkat maksimum.

2. Kunjungan wisatawan ke Biak Numfor dianggap konstan setiap tahun.

3. 50 persen wisawatan nusantara (wisnu) dan 30 persen wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi Biak Numfor diperkirakan akan mengunjungi obyek wisata bahari di Kepulauan Padaido.

4. Untuk kepentingan analisis sensitivitas, persentase wisnu dan wisman yang mengunjungi obyek wisata bahari di Kepulauan Padaido diturunkan dari 50% dan 30% menjadi 40% dan 20%.

Data yang digunakan adalah data sekunder yang didapatkan dari Badan Perencana Pembangunan Daerah Propinsi Irian Jaya, Kantor Statistik Kabupaten Biak Numfor, Biro Pusat Statistik, Jakarta dan Studi Kelayakan Pengembangan Kawasan Strategis Biak yang disusun oleh Direktorat Jenderal Pariwisata dan Lembaga Penelitian Institut Teknologi Bandung Hasil analisis menunjukkan bahwa pada tingkat bunga 18 dan 24 persen, diperoleh NPV masing-masing sebesar Rp 84,374 milyar dan Rp 61,330 milyar. Selain itu, IRR untuk dua tingkat bunga tersebut masingmasing 3,60 dan 1,84 serta Net B/C masing-masing sebesar 5,92 dan 4,57. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan tiga kriteria investasi yang digunakan, rencana investasi tersebut layak secara finansial. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan perbedaan, di mana pada tingkat bunga 24% proyek ini tidak layak secara finansial. Hal ini menunjukkan bahwa proyek ini sensitif terhadap perubahan jumlah wisatawain dan tingkat bunga. Mengingat kelayakan finansial rencana investasi ini sangat ditentukan oleh arus wisnu dan wisman ke Biak Numfor, maka kelancaran transportasi udara dan laut ke wilayah ini perlu ditingkatkan untuk menjamin kunjungan wisatawan pada tingkat yang diinginkan. Selain itu, untuk menjamin koordinasi dan kerjama pemerintah daerah dan swasta dalam realisasi rencana investasi ini, perlu diciptakan kondisi dan perangkat manajemen yang memungkinkan kedua belah pihak dapat mengambil keputusan investasi dengan balk.

The aim of the research is to determine financial feasibility of the investment plan to develop marine tourism object in the archipelago of Padaido in the regency of Biak Numfor. Acoording to the research aim, feasibility study based on three investment criteria namely Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) and Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C) was conducted to ensure that the investment plan fullfil the feasibility criteria. Several assumptions used in this study are:

1. The interest rate is 18% (minimum rate) and 24% (maximum rate) as moderate interest rate in the money market.

2. Number of tourists visiting Biak Numfor is constant every year.

3. 50% of domestic tourists and 30% foreign tourists visiting Biak Numfor will continue their trip to the marine tourism object in the Padaido archipelago.

4. For sensitivity analysis, percentages of the domestic and the foreign tourists are reduced from 50% and 30% to be 40% and 20%.

The data used in this research were secondary data obtained from the Provincial Board of Regional Development Planning, the Statistical Office of the regency of Biak Numfor, the Central Bereau of Statistics - Jakarta and the Feasibility Study of the Development of Strategic Region in the regency of Biak Numfor conducted by the General Directorate of Tourism and the Research Institute of Bandung Institute of Technology. The analysis results show that at the interest rate of 18% and 24%, NPV are respectivelly Rp 84.374 trilyun and Rp 61.330 trilyun. IRR in the both of interest rate are respectivelly 3.60 and 1.84 and Net B/C is 5.92 and 4.57. It means that according to the investment criteria, the investment plan is feasible. The results of the sensitivity analysis show that there were differences with the previous analysis where in the interest rate of 24% this project not feasible financially. Considering that the financial feasibility of the investment plan based on the domestic and the foreign tourists visits to Biak Numfor, therefore the air and the marine transportation to this region need to be improved as well to ensure that the tourist visit will increasing continuously . Beside that, to ensure that the coordination and the cooperation between the local government and the private investor, the government needs to create condusive conditions and the managerial framework which enables both of them to made sound investment decision.

Kata Kunci : Investasi, kelayakan financial, financial feasibility, investment, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Net Benefit Cost and Ratio (Net B/C).


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.