Analisis Tobins Q dan Return on Assets Sebagai Indikator Kinerja Keuangan (Studi pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
PUTRI, NADYA EKA (Adv.: Ertambang Nuhartyo, M. Sc., Ph. D., CMA), Ertambang Nuhartyo, M. Sc., Ph. D., CMA
Krisis subprime mortgage yang kemudian menjadi krisis global pada tahun 2008 menyebabkan cukup banyak perusahaan mengalami berbagai penurunan kinerja di seluruh dunia, termasuk perusahaan-perusahaan di Indonesia. Atas dasar tersebut, penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah terjadinya krisis sebagai bentuk penilaian kinerja. Sumber dari krisis subprime mortgage adalah industri properti dan real estate, sehingga penelitian akan difokuskan hanya ke perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI mulai dari tahun 2010-2012. Indikator yang digunakan dalam pengukuran kinerja adalah Return on Assets (ROA) dan Tobins Q.
Hasil penelitian melalui indikator ROA adalah perusahaan-perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI setelah terjadinya krisis adalah dalam kondisi baik, atau dengan kata kata lain perusahaan mampu mengelola aktiva untuk memperoleh laba yang diinginkan pihak perusahaan. Sementara itu melalui indikator Tobins Q, setelah terjadinya krisis, perusahaan-perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI masih memiliki saham dalam kondisi overvalued, yang berarti manajemen berhasil mengelola aktiva dan potensi pertumbuhan perusahaan tinggi.
Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai informasi tambahan bagi pihak-pihak yang membutuhkan, sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya, dan memperkaya penelitian akademis yang berkaitan dengan pengukuran kinerja keuangan.
Subprime mortgage crisis that became global crisis in 2008 led many companies in the world experience a variety of performance degradation, including companies in Indonesia. Based on that case, the purpose of this research is to analyze companies that listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) after the crisis happened as a form of performance assessment. The source of subprime mortgage crisis came from property and real estate industry, so that this research will be focused on property and real estate companies that listed in IDX from 2010-2012. Indicators used in this performance assessment are Return on Assets (ROA) and Tobins Q.
The result of this research through ROA indicator show that property and real estate companies listed in IDX after the crisis happened are in good condition, or in other words, companies successfully manage their assets to generate desired profit. Meanwhile, through Tobins Q indocator, after the crisis happened, property and real estate companies that listed in IDX still have overvalued stock, that means management of companies successfully manage their profit and have high potential to growth.
The result of this research may be useful as an additional information to any party who needs it, as reference to next researches, and may enrich academic researches that relate to financial performance assessment.
Kata Kunci : financial analysis, analisis keuangan, Tobins Q, Return on Assets, indikator kinerja keuangan, properti dan real estate., Return on Assets, financial performance indicator, property and real estate.
