Analisis Penerapan Kebijakan dengan Contract Of Affreightment(COA) Methode Menggunakan Key Performance Indicator (KPI) dengan Pendekatan Balanced Scorecard Pada Derektorat operasi Perkapalan PT. Pertamina (Persero)
PETROLIS NUSA PERDANA (Pembimbing: Gudono, Dr., M.B.A), Gudono, Dr., M.B.A
Adanya fenomena penerapan metode kontrak dalam dunia pelayaran yang berbeda-beda menurut karakteristik yang beraneka ragam, seperti alur pelayaran, tipe-tipe kapal, karakteristik pelabuhan muat (loading) dan atau pelabuhan bongkar (discharge), jenis angkutannya, dan berbagai hal lainnya membuat penerapan kontrak kapal tidak sama. Belum lagi adanya suatu model pasar perkapalan yang sempurna namun tidak elastis yang menyebabkan terkadang kebutuhan kapal dari sisi pemilik barang tidak dapat seketika mampu digantikan dengan kapal lain dikarenakan masih kuatnya sindikat dan mafia perkapalan dalam penyediaan kapal yang dibutuhkan tersebut, sehingga dalam banyak keadaan dan situasi, pemilik barang yang harus diangkut oleh kapal-kapal tersebut terpaksa harus mengikuti tawaran dari para pemilik/operator/agen kapal bila ingin menggunakan angkutan kapalnya walaupun dengan biaya yang sangat tinggi dengan pola kontrak time charter dan atau long term time charter.
Namun demikian, pola penerapan kontrak kapal tidak harus selalu merugikan atau memberatkan sisi pemilik barang yang harus diangkut tersebut. Ada metode kontrak yang memberikan keuntungan bersama (win-win solution) yang bernama metode Contract of Affreightment (COA) atau disebut juga dengan Kontrak Angkutan Berdasarkan Uang Tambang (KABUT). Inti metode ini yang dibayar adalah volume atau jumlah angkutan yang dibayar oleh pemilik barang kepada pemilik/operator/agen kapal atas jasanya telah mengangkut produk atau barang miliknya, bukan kapalnya yang dibayar secara periode waktu, baik itu secara per jam/hari/minggu/bulan/tahun.
PT. PERTAMINA (PERSERO) Direktorat Operasi Perkapalan (DOP-ertamina Shipping merupakan entitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam sektor migas, dimana dituntut untuk memberikan kontribusi paling optimal dan menguntungkan bagi perusahaan, bangsa dan rakyat Indonesia. Dalam mendistribusikan BBM dan produk-produk lainnya yang menggunakan kapal, saat ini secara mayoritas Direktorat Operasi Perkapalan (DOP-Pertamina Shipping masih menggunakan metode kontrak time charter dan atau long term time charter yang belum memberikan kontribusi paling optimal dan menguntungkan bagi perusahaan, bangsa dan rakyat Indonesia. Pola COA secara realitanya baru hanya menjadi pola kontrak alternatif saja, sehingga penggunaan anggaran belum efektif dan efisien demi keuntungan optimal perusahaan dan para stake holders-nya serta untuk bersaing dengan para kompetitornya baik dari dalam dan luar negeri disamping untuk memberikan nilai tambah (added value) tertinggi bagi Indonesia.
The existence of the phenomenon of implementation of contracts in the world of shipping methods that vary according to various characteristics, such as navigation channel, the types of vessel, loading port characteristics (loading) and/or the port of unloading (discharge), of the transportation, and various other things to make the application contract is not the same ship. Not to mention the existence of a perfect market model but not shipping the elastic which causes sometimes the needs of the owner of the vessel can not immediately able to be replaced by other vessels are still strong due to the syndicates and mafia in order to offer shipping vessels are required, so that in many circumstances and situations, owner of the goods to be transported by the ships was forced to follow an offer from the owners / operators / agents want to use a transport ship when the ship despite the very high cost to the pattern and time charter contracts or long term time charter.
However, the pattern of application of the ship contract is not necessarily harmful or burdensome side of the owner of the goods to be transported them. There are methods that provide mutual benefits contract (win-win solution) method called Contract of Affreightment (COA) or also called The Money Pit Transportation Contract. The essence of this method are paid by the volume or amount of freight paid by the owner of the goods to the owner / operator / agent of the ship for their services or products have been carrying belongings, not the ship to be paid in the period of time, either per hour / day / week / month / year.
PT. PERTAMINA (PERSERO) Directorate of Ship Operations (DOP)-Pertamina Shipping is an entity of State Owned Enterprises (SOEs) which is engaged in oil and gas sector, which is required to contribute the most optimal and profitable for companies, nations and people of Indonesia. In distributing fuels and other products that use the ship, is majority Shipping Directorate of Operations (DOP)-Pertamina Shipping is still using the method of time charter contracts or long term and time charter that has not contributed the most optimal and profitable for companies, nations and Indonesian people. COA is the new reality patterns only become an alternative contract pattern only, so the use of the budget has not been effectively and efficiently for the benefit of optimal company and its Shareholders as well as to compete with its competitors both from within and outside the country in addition to providing added value (added value) Indonesias highest.
Kata Kunci : COA, Time Charter, Long Term Time Charter, Balanced Scorecard,Perspektif Keuangan, Perspektif Non-Keuangan, KPI,Time Charter, Long Term Time Charter, Balanced Scorecard, Financial Perspective, Perspective of Non-Financial, DOP PERTAMINA-Pertamina Shipp
