Probabilitas Kegagalan Pasar Modal Sektoral Di Indonesia Sebelum dan Sesudah
PASUHUK, AGAVANI MARHANDHITA (Adv.: Amirullah Setya Hadi, S.E., Cand.Oecon), Amirullah Setya Hadi, S.E., Cand.Oecon
Hall and Miles (1990) telah menyusun studi untuk mengestimasi probabilitas kegagalan bank dengan menggunakan informasi pasar saham. Tsuji (2009) menggunakan informasi pasar saham untuk mengestimasi time varying beta dan time varying market price of risk. Penulis akan mengestimasi probabilitas kegagalan dengan time varying beta dan time varying market price of risk di Indonesia pada 10 sektor yang berbeda menggunakan informasi pasar saham. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi teori CAPM dan untuk mengetahui hubungan probabilitas kegagalan antar sektor di Indonesia. Alat analisis yang penulis gunakan adalah multivariate GARCHM diagonal BEKK yang akan diestimasi dengan metode Maximum Loglikelihood Estimation (MLE) dan Minimum Spanning Tree (MST). Kesimpulan penelitian ini adalah teori CAPM tidak cukup baik digunakan di Indonesia sehingga probabilitas kegagalan tidak hanya dipengaruhi oleh beta risk tetapi juga dipengaruhi oleh non market risk. Minimum Spanning Tree menunjukkan bahwa sektor di Indonesia terpusat pada satu sektor, dua klaster, dan satu subklaster, yaitu sektor Agriculture, klaster Infrastructure, utility, and transportation, klaster Construction, property, and real estate, dan subklaster Basic industry dan chemicals industries.
Hall and Miles (1990) suggest an approach of estimating default probabilities of banks using stock market information. Tsuji (2009) used stock market information to estimate time varying beta and time varying market price of risk. We will estimate probabilities of default from 10 different sectors in Indonesia using stock market information. This research purposes are to evaluate CAPM teori in Indonesia and to analyze probabilities of default correlation within sectors in Indonesia. We employ multivariate GARCHM with diagonal BEKK In Maximum Likelihood Estimation (MLE) methods and Minimum Spanning tree (MST). Research findings are CAPM theory does not appropriate to be used in Indonesia so that probabilities of default is not only affected by beta risk but it is affected by non-market risk also. Minimum Spanning Tree (MST) shows that Indonesia divided into a sektor, two clusters, and one subcluster, Agriculture sector, Infrastructure, utility, and transportation cluster, Construction, property, and real estate cluster, and Basic industry dan chemicals industries subcluster.
Kata Kunci : Probabilitas kegagalan, Probabilities of default, CAPM, MLE, diagonal BEKK, MST
