Laporkan Masalah

Analisa Pendapat Umum Sebagai Pemicu Rush Di Bank Central Asia Serta Upaya Pemulihan Citra Dan Kepercayaan Nasabah BCA di Yogyakarta pasca Rush Melalui Acara Gebyar BCA di Indonesiar Sebagai Fungsi Public Relations

Jayasaputra, A. Gusti. (Adv.: Gugup Kismono., Drs, MBA.), Gugup Kismono., Drs, MBA.

2015 | Skripsi | S1 Extention - Management

Fenomena rush (penarikan dana besar-besaran) di Bank Central Asia yang terjadi pada peristiwa Mei 1998 lalu menjadi inspirasi utama dalam penulisan ini. Dalam penelitian ini fenomena tersebut dikaitkan dengan kasus penglikuidasian 16 bank swasta 1997, opini publik yang berkembang saat rush berlangsung, situasi sosial politik yang terjadi di negara kila, den citra pemilik bank yang sangat dekat dengan kekuasaan negara. Hal terpenting dalam menangani persoalan di BCA tersebut adalah upaya memulihkan citra dan kepercayaan masyarakat khususnya nasabah BCA pasca rush. Adapun upaya tersebut penulis amati melalui acara Gebyar BCA di Indosiar. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat umum yang berkembang di masyarakat sehingga menimbulkan rush, mengetahui peran program public relations dalam suatu acara televisi dapat digunakan secara efektif serta perbedaaan persepsi di masyarakat dalam menyikapi fenomena tersebut.

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survei, dimana terlebih dahulu harus dirancang kuesioner sebagai alat pengumpul data utama guna menjaring data yang dibutuhkan. Sebagai populasi adalah nasabah BCA di Yogyakarta. Teknik penarikan sampel penelitian menggunakan teknik nonprobability sampling dan jenisnya adalah teknik sampling bertujuan (purposive sampling), yaitu nasabah BCA di Yogyakarta yang mempunyai kartu ATM. Sedangkan besarnya sampel ditetapkan 100 orang. Panetitian ini menggunakan analisa deskriptif dan uji beda rata-rata.

Kuesioner yang dirancang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada tahap uji coba sehingga dapat menghasilkan kuesioner final yang bisa dipertanggungjawabkan dalam menjaring data untuk penelitian ini. Data responden layak pakai yang terjaring dalam penyebaran kuesioner final sebesar 89 orang (89%). Dad data tersebut diketahui bahwa :

Hasil Analisa Deskriptif :

1.Mayoritas responden (42%) muiai menjadi nasabah BCA sejak 1 sampai 3 tahun yang lalu.

2.Mayoritas responden (48%) menjadi nasabah BCA karena alasan keamanan dan kepercayaan.

3.Mayoritas responden (44%) mencitrakan BCA sebagai bank yang punya jaringan ATM terluas.

Hasil Uji Beda

1.Tidak ada perbedaan antara nasabah yang mempunyai saldo rekening tabungan maksimal 1 juta rupiah dengan yang mempunyai saldo minimal 1 juta rupiah terhadap pembentukan pendapat umum sebagai pemicu rush di BCA. Nilai P sebesar 0,629 (>5%) dan Z sebesar 0,831.

2.Ada perbedaan tingkat efektifitas acara Gebyar BCA bagi pemulihan citra dan kepercayaan nasabah berdasarkan jenis kelamin. Nilai P sebesar 0,021 (< 5%) dan nilai Z sebesar 5,440.

Hasil Rata-rata Tertimbang :

1.Rush dilakukan oleh nasabah BCA saat peristiwa Mei 1998 atas inisiatif sendiri.

2.Banyaknya sarana ATM yang dirusak merupakan faktor sosial politik terbesar dalam mempengaruhi rush di BCA.

3.Komposisi kepemilikan saham BCA yang dikuasai oleh keluarga Cendana dan kroni memberi kesan kinerja yang tidak profesional.

4.Acara Gebyar BCA menunjukkan fungsi yang balk sebagai media humas.

5.Kasus penglikuidasian 16 bank swasta 1997 tidak membuat citra BCA sebagai bank swasta menjadi buruk bagi kelompok responden berdasarkan tingkat pendidikan.

6.Kelompok responden yang berstatus pekerjaan diluar mahasiswalpelajar lebih reaktif terhadap pembentukan opini publik yang memicu rush.

7.Tidak ada perbedaan faktor pemicu rush bagi nasabah berdasarkan perbedaaan saldo rekening.

8.Kedua kelompok responden berdasarkan jenis pekerjaan masing-masing dipicu oleh faktor sosial politik yang sama terhadap rush.

9.Responden yang berpendidikan D3/sarjana muda keatas memandang citra pemilik bank lebih buruk dibandingkan mereka yang berpendidikan SLTA ke bawah.

10.Acara Gebyar BCA di Indosiar lebih efektif bagi nasabah perempuan daripada laki-laki sebagai fungsi humas BCA dalam memulihkan citra dan kepercayaan nasabah pasca rush.

11.Acara Gebyar BCA lebih efektif bagi nasabah yang berusia 22 tahun kebawah daripada yang berusia 23 tahun keatas sebagai fungsi humas BCA dalam memulihkan citra dan kepercayaan nasabah pasca rush.

Kata Kunci : Rush, Kepercayaan Nasabah, Bank BCA


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.