Laporkan Masalah

Kontribusi Sektor Pertambangan Batubara Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tabalong

HAKIM, MARZUKI (Adv.; Faried Widjaya M., Dr., M.A), Faried Widjaya M., Dr., M.A

2015 | Tesis | S2 MEP

Penelitian ini bertujuan mergidentifikasi sektor ekonomi unggulan dan menganalisa laju dan tipologi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tabalong untuk periode 1995-1999 dan membandingkan dengan Propinsi Kalimantan Selatan. Data yang digunakan data sekunder tanpa migas berupa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), jumlah penduduk serta pendapatan per kapita Propinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten Tabalong. Data tersebut

diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kantor Statistik Kabupaten Tabalong dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tabalong. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Location Quotient dan dilengkapi dengan metode analisis Klassen Typology. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sektor ekonomi yang unggul meliputi sektor pertambangan, sektor keuangan, sektor jasa dan sector pertanian dan untuk subsektor adalah kehutanan, sewa bangunan, tanaman perkebunan, hasil peternakan, pemerintahan umum, tanaman bahan makanan, lembaga keuangan tanpa bank dan air bersih. Sektor yang paling unggul adalah subsektor pertamhangen tanpa migas (batubara) karena mempunyai garis trend menaik sedangkan yang lainnya berfluktuasi. Hasil analisis klassen typology menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Tabalong lebih tinggi dari laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan dan pendapatan per kapita Tabalong lebih kecil dari pendapatan per kapita Kalimantan Selatan sehingga Tabalong dikategorikan daerah tertinggal dan berkembang cepat. Dan kedua hasil analisis tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kontribusi pertambangan batubara terhadap pertumbuhan ekonomi Tabalong rata-rata pertahun sebesar 12,01 % dan untuk PDRB sebesar Rp. 70.742,94 juta.

The aim of the research is tc identify the advantage economic sectors and to analyze the rate and typology of economic growth in the regency of Tabalong for the period of 1995-1999 and compares it with that of the province South Kalimantan. The data used in this research are secondary data without oil and gas consisting of Gross Regional Domestic Product (GRDP), population, and per capita income of Province South Kalimantan and regency Tabalong. The data were obtained from the center Bureau of statistics, the Regency Statistics Office Tabalong, and the Regional Development Planning Board of Tabalong. The analysis methods applied in the research are Location Quotient and Klassen Typology was added with analysis method. The results of analysis show that advantage economic sectors identified mining and quarrying sector, financial sector, services sector and agriculture sector. And for sub sectors is forestry, building rental, farming nonfood corps, livestock, public administration, farm food corps, non-bank institution, and water supply. The most advantage economic sector is mining without petroleum and gas (coal), because it has a climbing trend line and the other fluctuated. The analysis using the klassen typology shows that the economic growth rate at Tabalong higher than the economic at South Kalimantan and per capita income Tabalong smaller than per capita at South Kalimantan was categorized orthodox region and develop rapidly. From both of analysis mentioned above can be conclu6ed that contribution of coal mining about economic growth of Tabalong rate per year 12,01% and about GRDP Rp. 70.742,94 million

Kata Kunci : Economic Growth, Gross Regional Domestic Product (GRDP), population, capital income, the advantage economic sectors, Sektor Ekonomi Unggulan, analisis Location Quotient, metode analisis Klassen Typology.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.