Kesenjangan Struktur Permintaan Dan Penawaran Tenaga Kerja Di Propinsi Nusa Tenggara Timur 1987-1996
FANGGIDAE, FRITS OSCAR (Adv.: Faried Widjaya M., Dr., M.A), Faried Widjaya M., Dr., M.A
Penelitian ini bertujuan mengkaji kesenjangan struktur permintaan dan penawaran tenaga kerja di Propinsi Nusa Tenggara Timur, periode 1987 — 1996, serta menjelaskan kesenjangan struktur permintaan dan penawaran tenaga kerja tersebut dengan mendialektikkan perubahan struktur ekonomi dan laju pertumbuhan lulusan lembaga pendidikan formal. Untuk kepentingan analisis, digunakan data runtun waktu periode 1987-1996 yang bersumber dari Biro Pusat Statistik (Survey Tenaga Kerja Nasional dan PDRB Propinsi-Propinsi di Indonesia) serta Kantor Statistik Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT Dalam Angka). Hasil analisis menunjukkan bahwa pada periode analisis (1987- 1996), struktur permintaan dan penawaran tenaga kerja didominasi oleh tenaga kerja berpendidikan rendah dengan laju pertumbuhan yang rendah. Karena itu dalam periode 1987-1996, tidak terdapat kesenjangan yang berarti antara struktur permintaan dan penawaran tenaga kerja di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Fenomena ini menjelaskan tentang adanya stagnasi pertumbuhan permintaan dan penawaran tenaga kerja. Sektor ekonomi memang memperlihatkan gerakan ke arah perubahan ekonomi, akan tetapi sector ekonomi yang berkembang dan berperan dalam pembentukan PDRB dan penyerapan tenaga kerja adalah sektor ekonomi primer dan tersier yang sangat akomodatif dan adaptif terhadap tenaga kerja berpendidikan rendah. Sementara itu, sektor pendidikan berjalan secara alamiah tanpa memperdulikan sektor ekonomi. Permintaan terhadap pendidikan formal lebih berorientasi untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan akademis yang lebih tinggi, dibanding dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Karena itulah laju pertumbuhan permintaan dan penawaran tenaga kerja menjadi sangat rendah setiap tahunnya. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapatnya kesenjangan struktur permintaan dan penawaran tenaga kerja di Propinsi Nusa Tenggara Timur, 1987-1996 tidak menggambarkan adanya matching antara pasar tenaga kerja dan dunia pendidikan, tetapi menggambarkan bahwa sektor ekonomi dan pendidikan di NTT sedang mengalami gejala permintaan dan penawaran yang serius, yaitu bahwa kedua sektor ini terjebak dalam perangkap pertumbuhan yang rendah. Untuk. mengatasi jebakan ini, perubahan struktur ekonomi harus dipercepat dengan mengaitkan pengembangan sektor pertanian dan sektor industri melalui pendekatan agribisnis, sementara itu kebijakan pengembangan sektor pendidikan harus dikaitkan dengan kebutuhan pengembangan ekonomi, dengan demikian terjadi sinergi yang kuat untuk merangsang pertumbuhan dan perubahan secara berkelanjutan. Untuk itu, para perencana ekonomi dan pendidikan di daerah harus mengembangkan koordinasi dan kerjasama yang balk, agar kebijakan pengembangan yang dihasilkan dapat saling melengkapi.
The aims of this research is to studied the discrepancy between the structure of demand and supply for labor in the Province of East Nusa Tenggara during the period of 1987-1996 and to explain the discrepancy by dialecting the change of economic structures and the growth rate of formal education output. For analysis purpose, time series data were used to describe and explain the aims of the research. The data of demand and supply for labor, the change of economic structures and the growth rate of formal education output collected from the Central Bureau of Statistic in Jakarta (Labor force survey and the Provinces PDRB in Indonesia) and the Statistic Office in Kupang (NTT in facts). Results of the analysis showed that during the period of 1987-1996, the structures of demand and supply of labor dominated by uneducated labor force with the low growth rates. That is why during the analysis periods, there is no significant discrepancy between the structures of the demand and supply of labor in the Province of East Nusa Tenggara.
These phenomena explain that there is stagnation in the growth of labor demand and supply. Economic sectors show the drive to changes, but the economic sectors which increases and play roles in the formation of PDRB and obsorbing of labor such as primer and tertiers sector very accomodative and adaptive toward uneducated labor. Meanwhile, the education sector were run without coupling with the economic sector. Demand for formal education more oriented to take high level of academic degree compared with the fulfilment of labor market needs. That is why the annual demand and supply growth rate for labor were low. There is no significant discrepancy between the structures of demand and supply of labor in East Nusa Tenggara Province during the periods of analysis did not describe matching between the labor market and the labor suplly from education institutions, but show that economic sector and education sector have been face with serious problem of demand and supply and both sectors also have been trapped in the low level of growth. To overcome these trap the changes of economic structure have to be accelerated with make connecting between the development of agriculture sector and industrial sector by agribussiness approach. Meanwhile, the policy to develop education sector have to connected with the needs to improve economic activities so as to get high sinergy to. push - growth and changes sustainably. For that reason economic and education planners need to develop coordination and cooperative as well as in order to formulate the best policies.
Kata Kunci : kesenjangan struktur permintaan tenaga kerja, penawaran tenaga kerja, pasar tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, perencanaan ekonomi, tenaga kerja dan pendidikan Labor.
