Laporkan Masalah

Pengaruh Ketersediaan Fasilitas Umum terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat

DWI ARDIANTA KURNIAWAN, Dr. Samsubar Saleh, M.Soc.Sc.

2010 | Tesis | S2 Economics

Tujuan dari kajian ini adalah menganalisis pengaruh penyediaan fasilitas umum terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan karakteristik wilayah perdesaan-perkotaan dan lingkup spasial provinsi, sehingga diharapkan dapat menjadi masukan bagi penentuan prioritas penyediaan fasilitas umum berdasarkan aspek efisiensi dan efektifitas sumber daya yang dimiliki.

Perhitungan pengaruh fasilitas umum terhadap kesejahteraan dilakukan dengan menggunakan data panel pada seluruh wilayah di Indonesia pada rentang waktu 1996-2000 dan 2006. Metodologi yang digunakan adalah model fixed effect yang berdasarkan pengujian merupakan model yang terbaik.

Hasil penelitian menunjukkan fasilitas pendidikan dan fasilitas ibadah memiliki nilai signifikansi yang tinggi namun memiliki tanda negatif yang menunjukkan pengaruh tidak langsung terhadap kesejahteraan serta sifatnya sebagai investasi jangka panjang dalam membangun Sumber Daya Manusia. Fasilitas kesehatan juga memiliki signifikansi yang tinggi dengan pengaruh negatif terhadap kesejahteraan, yang menunjukkan bahwa fasilitas kesehatan masih menjadi biaya yang membebani masyarakat. Fasilitas kelistrikan memiliki peran yang sangat signifikan terhadap kesejahteraan, dimana setiap kenaikan 1% sambungan listrik akan meningkatkan kesejahteraan 0,32% keluarga di suatu wilayah. Keberadaan jaringan jalan beraspal juga signifikan dan mampu menaikkan kesejahteraan 0,55% lebih tinggi dibandingkan daerah yang memiliki permukaan tanah. Hasil penelitian juga menunjukkan karakteristik wilayah perdesaan dan perkotaan tidak sangat signifikan mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat dengan nilai pval 50,08%. Fasilitas ekonomi yang diwakili dengan dummy variable juga memiliki tingkat signifikansi yang cukup rendah yaitu 21,92%. Demikian juga fasilitas telekomunikasi sebagai pendukung berjalannya aktifitas di era informasi memiliki tingkat signifikansi yang sangat rendah dalam mempengaruhi kesejahteraan, yaitu pval 99,74%.

Secara spasial, pengaruh fasilitas umum pada wilayah miskin seperti Timor Timur, NTT dan NTB memiliki nilai yang besar terhadap peningkatan kesejahteraan. Fasilitas umum pada beberapa provinsi baru juga cenderung memiliki pengaruh positif yang besar terhadap tingkat kesejahteraan, seperti pada Provinsi Gorontalo, Bangka Belitung dan Banten, yang menunjukkan tingkat kebutuhan fasilitas yang masih tinggi. Fasilitas umum di beberapa provinsi di Jawa seperti Jawa Tengah, Jawa Barat dan DIY juga memiliki keterkaitan yang tinggi dengan kesejahteraan, yang menunjukkan tingginya jumlah dan kinerja fasilitas. Provinsi yang memiliki sumber daya alam tinggi, seperti Kalimantan Timur (gas alam, hutan), Riau (minyak, hutan) dan Kepulauan Riau (minyak, gas) memperlihatkan pengaruh keberadaan fasilitas umum yang rendah terhadap kesejahteraan.

The study is aimed to analyze the impact of public facility provision on the level of community welfare by considering the characteristics of rural-urban areas and spatial scope of province, and therefore it is expected the result can be inputs to determine the priority of public facility provision based on the efficiency and effectiveness aspects of the available resource.

The impact public facility on the community welfare is calculated using panel data for the entire region of Indonesia in 1996-2006 & 2006 period. The method used in this study is the fixed affect model which is based on testing. It is considered as the best model.

The result of the study shows that education facilities and religious facilities have relatively significant value but have negative sign. This indicates the indirect impact on the community welfare. In addition, the characteristic of the facilities is as long-term investment in the human resource development. Furthermore, health facilities also have high significance with negative impact on the community welfare, indicating that health facilities still become cost the community shall pay. Electricity facilities play relatively significant role on community welfare in which every 1% increase on electricity connection will improve family welfare of 0.32% in a region. In addition, the presence of paved road network is also significant and able to improve community welfare by 0.55% higher compared to region with dirt/gravel road network. The result of the study also indicates that the characteristics of urban and rural areas are not significantly affected the level of community welfare, with pval of 50.08%. Economy facilities represented by dummy variable also have relatively low significance level, i.e. 21.92%. In addition, telecommunication facilities supporting activities in the information era have relatively low significance level in affecting the community welfare, with pval of 99.74%.

Spatially, the impact of public facility on welfare improvement in poor areas such as East Timor, East Nusa Tenggara and West Nusa Tenggara has significant value. Public facilities in new province also tend to have large positive impact on the community welfare level, such as in Gorontalo, Bangka Belitung and Banten Provinces. This indicates high level of public facility needs. Furthermore, public facilities in several provinces in Java, such as Central Java, West Java and DIY Provinces also have strong correlation with community welfare, indicating the large number and performance of the facilities. In provinces with large natural resources, such as East Kalimantan (natural gas, forest), Riau (oil, forest) and Riau Islands (oil, gas), the impact of the presence of public facilities on community welfare is still low/insignificant.

Kata Kunci : kesejahteraan, fasilitas umum, fixed effect, welfare, public facilities


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.