Akuntansi Untuk Instrumen Keuangan (IAS No. 32 dan IAS no.39) Implikasi Terhadap Pengukuran Profitabilitas dan Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 1 Januari 2010-31 Desember 2010)

AGUSTININGRUM, FRANSISKA VENA (Adv.: R.A. Supriyono, Prof., Dr., S.U., CMA.), R.A. Supriyono, Prof., Dr., S.U., CMA.

2014 | Skripsi | S1 Accounting

Pada 1 Januari 2010 perbankan telah menerapkan PSAK 50-55 revisi 2006. PSAK ini dianggap paling rumit dan berpotensi menyebabkan volatilitas laba. PSAK 50-55 revisi 2006 ini juga memiliki tujuan strategis yaitu untuk mengundang investor baik di pasar modal maupun pasar uang. Namun di Indonesia belum ada penelitian yang menjelaskan pengaruh penerapan PSAK 50-55 revisi 2006 ini terhadap reaksi investor.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menguji dan menganalisis secara empiris dampak penerapan PSAK 50-55 (revisi 2006) terhadap reaksi investor. Sampel penelitian adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 1 Januari 2010 hingga 1 Desember 2010, berjumlah 30 bank. Penelitian ini menggunakan pendekatan event study periode jendela -5+2 hari di sekitar tanggal pengumuman di bursa efek.

Dari hasil uji t, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kinerja profitabilitas perbankan yang signifikan setelah penerapan PSAK 50-55. Selanjutnya melalui analisis regresi dapat disimpulkan bahwa kinerja perbankan setelah penerapan juga direspon oleh investor pada saat pengumuman dan satu hari setelahnya. Tetapi secara spesifik, nilai efek transisi penerapan PSAK 50-55 revisi 2006 tidak memiliki pengaruh terhadap reaksi investor.. Dengan kata lain investor cenderung menggunakan informasi kinerja perusahaan dalam pengambilan keputusan namun tidak mempertimbangkan adanya nilai efek transisi penerapan PSAK 50-55 revisi 2006 yang juga berpotensi menciptakan volatilitas laba. Dari data sampel penelitian dapat disajikan bahwa nilai dampak kumulatif penerapan PSAK 50-55 revisi 2006 menciptakan laba terhadap industri perbankan sebesar Rp388.276.908.115.

On January 1, 2010 banking industry in Indonesia has been applying SFAS No.50 and SFAS No.55 revised 2006 adopted from IAS 32 and IAS 39. SFAS No.50 and SFAS No.55 revised 2006 are the most complicated standard. The standards also potentially create earnings volatility. The application of SFAS No.50 and SFAS No.55 revised 2006 has strategic purpose specifically for inviting investors from stock market and money market. However, there is no research explaining about the impact of applying SFAS No.50 and SFAS No.55 revised 2006 toward investorÂ’s reactions in Indonesia.

The paper aims to examine the impact of banking industry in Indonesia after applying SFAS No.50 and SFAS No.55 revised 2006. Specifically, this paper aim to provide empirical evidences on the impacts of applying SFAS No.50 and SFAS No.55 revised 2006 toward investorÂ’s reactions in Indonesia. The sample used in this research is 30 companies listed in Indonesian Stock Exchange (IDX) from period January 1, 2010 until December 30, 2010. Researcher used event study approach with -5+2 days research windows around the IDX announcement date .

It can be concluded from the t-test that companyÂ’s profitability was significantly different after applying SFAS No.50-55 revised 2006. And from regression analysis we can concluded that companiesÂ’ performance also has an impact on stock return in the announcement date and one day after it. And then it can be concluded also from the regression result that the implementation of SFAS No.50 and SFAS No.55 revised 2006 statistically insignificant associated with investor reaction. And there is no negative effect attributable to the implementation of SFAS No.50 and SFAS No.55 revised 2006. The result shows that investors do not consider the volatility from implementation SFAS No.50 and SFAS No.55 revised 2006 in their decision making. The sample firms also reported an absolute cumulative effect on income Rp388.276.908.115 which is positive.

Kata Kunci : SFAS 50-55 revised 2006, other comprehensive income, EPS, OLS regression, t test, event study,