ISU SOSIAL DALAM LIRIK LAGU SILAMPUKAU: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA IAN WATT
YUNIARDI FADILAH, Dr. Supriyadi, M.Hum.
2018 | Skripsi | S1 SASTRA INDONESIAPenelitian ini menggunakan lirik lagu karya Silampukau sebagai objek material. Lirik lagu Silampukau memiliki isu sosial yang menjadi respon Silampukau sebagai bagian dari masyarakat atas kejadian yang terjadi di lingkungannya. Selain itu, sebagai musisi di jalur indie, Silampukau tidak memiliki keterbatasan untuk mengkritik atau merespon hal-hal yang terjadi. Keberadaan isu sosial serta pandangan kritis tentang wacana yang sedang berkembang di dalam lirik lagu Silampukau menjadikan objek tersebut menarik untuk diteliti lebih lanjut. Sebagai objek kajian, lirik lagu Silampukau dianalisis menggunakan teori sosiologi sastra Ian Watt dengan memfokuskan pada sastra sebagai cerminan masyarakat dan fungsi sosial sastra. Pemilihan kajian sosiologi sastra sebagai objek formal diharapkan mampu menjelaskan hubungan karya Silampukau dengan aspek sosial di luar karya itu sendiri. Sebagai sebuah karya yang tidak hanya memiliki nilai hiburan semata, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan isu-isu sosial yang ada di dalam karya Silampukau. Adapun tujuan tersebut berusaha untuk mendeskripsikan gambaran tentang bentuk-bentuk isu sosial di dalam lirik lagu Silampukau, menjelaskan hubungan antara lirik lagu dengan konteks sosial masyarakat secara relevan, dan menjabarkan bentuk kritik pengarang. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, bentuk-bentuk isu sosial ditemukan dalam lirik lagu Silampukau. Isu sosial tersebut cenderung berupa masalah sosial yang telah lama ada. Isu-isu sosial yang ditemukan dalam karya Silampukau tersebut adalah kemiskinan, prostitusi, konsumsi minuman keras, pergaulan bebas, dan penyempitan lahan. Isu-isu tersebut merupakan isu sosial yang terkait dengan permasalahan di Indonesia. Di samping itu, aspek sosiologi karya Silampukau menunjukkan hubungan konteks sosial pengarang, konteks masyarakat dengan karya yang diciptakan. Selain fungsinya sebagai hiburan, karya Silampukau menunjukkan fungsi sosialnya dengan menyelipkan bentuk kritik dalam karyanya. Kritik pertama berfokus terhadap sikap pemerintah terkait solusi permasalahan sosial. Kedua, kritik terkait sikap diskriminatif pandangan masyarakat umum terhadap masyarakat kelas bawah.
This research choose song lyrics of Silampukau as the object. Declaration as an indie artist rewards them liberty of animadversion concerning civilization issues. The song lyrics contain social issues which become the depiction of Silampukau, assign as society, respond towards events on their circumstances tidings. Presence of social issues and pungent outlook of happening issues on song lyrics enact this object matter attractive to be investigated. The song lyrics analysis focused on sociology of literature theory invented by Ian Watt which are the literature as reflection of society, and social function of literature. Sociology of literature chosen as the formal materials in expect to develop the correlation between Silampukau songs to several social aspect surround them. The song of Silampukau is considered not as an pure entertainment but utter happening social issues. The objectives are to describe social issues contained on the songs lyrics, correlate into social context of society, and attempt to explain the social critics vocalize by the artist. Conducted analysis discovered certain forms of social issues poured on song lyrics of Silampukau. The discovered social issues tend to recall and examine past and happening social problems such as poverty, prostitution, liquor trespass, promiscuity, and land constriction. All of the issues relate to conducted problems around Indonesia. In the other side, Silampukau social aspect of Silampukau songs lyrics indicate the correlation between artist social context and the context of society to the artworks. Despite of its entertain function, Silampukau artworks shows its social function by inserting critics on the lyrics. The criticism focuses on first, the government's attitude towards social problems disposal, second, criticism regarding discriminatory attitudes of the general public perception against the lower classes.
Kata Kunci : sosiologi sastra, lirik lagu, isu sosial, masyarakat kelas bawah, masalah sosial, pemerintah, kota