Laporkan Masalah

Hubungan Antara Terapi Manitol dengan Peningkatan BUN dan Kreatinin pada Pasien Stroke Perdarahan

NINDYA WIDITA A, Dr.dr.Ismail Setyopranoto, Sp.S(K) ; dr.Abdul Ghofir, Sp.S(K)

2018 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

Latar belakang : Stroke merupakan penyebab kematian utama semua umur di Indonesia. Stroke dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis patologi yaitu stroke iskemik dan stroke perdarahan. Proporsi kejadian stroke iskemik adalah 67,1%, sedangkan stroke perdarahan adalah 32,9%. Mortalitas stroke perdarahan lebih tinggi dibandingkan stroke iskemik. Stroke perdarahan terjadi akibat penumpukan darah fokal pada parenkim otak. Akumulasi darah pada parenkim otak ini menyebabkan edema serebri. Pemberian larutan manitol 20% dilakukan sebagai terapi edema serebri. Manitol dapat menyebabkan jejas pada ginjal akibat osmotic nephrosis. Penurunan Glomerular Filtration Rate pada penurunan fungsi ginjal dapat dilihat dari kadar blood urea nitrogen (BUN) dan kreatinin. Sehingga, diperlukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pemberian terapi manitol dengan peningkatan BUN dan kreatinin pada pasien stroke perdarahan. Tujuan : Mengetahui hubungan antara pemberian terapi manitol dengan peningkatan BUN dan kreatinin pada pasien stroke perdarahan. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan studi kohort retrospektif. Subyek adalah pasien stroke perdarahan yang diberikan terapi manitol dan pasien yang tidak diberikan terapi manitol di RSUP Dr. Sardjito. Data diambil dari rekam medis pasien dalam kurun waktu 1 Januari 2015-31 Desember 2016 dengan jumlah 52. Dua puluh delapan pasien diberikan terapi manitol dan 24 pasien tidak diberikan terapi manitol. Variabel bebas adalah pemberian terapi manitol. Variabel tergantung adalah peningkatan kadar BUN dan kreatinin. Hasil : Hasil analisis multivariat menunjukkan terapi manitol tidak berhubungan dengan peningkatan BUN. Kelompok dengan pemberian manitol menunjukkan peningkatan 7,03 ± 8,11 (p = 0,008) pada akhir pemberian terapi manitol. Nilai sistol yang tinggi saat masuk, lama rawat inap, dan penggunaan furosemid merupakan faktor risiko peningkatan BUN pada stroke perdarahan. Uji statistik terhadap selisih kreatinin menunjukkan hasil yang tidak signifikan antara kelompok dengan terapi manitol dengan yang tanpa terapi manitol. Kesimpulan : Terapi manitol tidak berhubungan dengan peningkatan BUN dan kreatinin pada pasien stroke perdarahan

Background : Stroke is the leading cause of death in Indonesia. Stroke can be classified based on its pathology into hemorrhagic stroke and ischemic stroke. Incidence of ischemic stroke is 67,1%, while hemorrhagic stroke is 32.9%. Hemorrhagic stroke has higher mortality than ischemic stroke. Hemorrhagic stroke occur as a focal accumulation of blood in brain parenchyme. Blood accumulation lead to cerebral edema. Mannitol 20% is given to cerebral edema as a therapeutic measure. However, mannitol can induce renal damage due to osmotic nephrosis. Decreasing Glomerular Filtration Rate in renal damage can be observed from blood urea nitrogen and serum creatinine value. So, a research is needed to understand the correlation between mannitol therapy and increasing of BUN and serum creatinine on hemorrhagic stroke patients. Objective: To know the correlation between mannitol therapy and increasing of BUN and creatinine on hemorrhagic stroke patients Methodes : This study was a retrospective cohort study. Subjects of this study were hemorrhagic stroke patient whom given mannitol therapy and not given mannitol therapy in RSUP Dr. Sardjito. The data were gathered from medical record between 1 January 2015-31 December 2016 with number of sample as 52. Twenty eight patients were treated with mannitol and 24 patients weren’t treated with mannitol. Mannitol therapy was independent variable and increasing of BUN and creatinine were dependent variables. Results : Multivariat analysis showed there was no corellation between mannitol therapy and increasing of BUN. There were increasing of BUN level 7.03 ± 8.11 (p = 0.008) at the end of mannitol therapy. Higher systolic level, length of stay, and furosemide were risk factor of increasing BUN on hemorrhagic stroke. Statistic analysis revealed no significant difference between mannitol therapy and increasing of creatinine among the two groups Conclusion : There was no relation between mannitol therapy and increasing of BUN and creatinine on hemorrhagic stroke patients.

Kata Kunci : Stroke perdarahan, manitol, BUN, kreatinin


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.