Laporkan Masalah

FASIES DAN POROSITAS BATUAN KARBONAT FORMASI TONASA PADA DAERAH RALLA DAN KARAMA PROVINSI SULAWESI SELATAN

NURHIKMAH SUPARDI, Dr. Didit Hadi Barianto, S.T., M.Si

2018 | Tesis | S2 Teknik Geologi

Daerah penelitian termasuk ke dalam Formasi Tonasa yang terletak di dua lokasi yaitu Kelurahan Ralla Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru dan Dusun Karama Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan. Lokasi penelitian merupakan bagian utara dan selatan penyebaran batuan karbonat Formasi Tonasa di Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan fasies, umur relatif, lingkungan pengendapan, korelasi dan porositas batuan karbonat pada daerah penelitian sehingga dapat dibandingkan fasies batuan karbonat di utara dengan selatan. Pengambilan data dilakukan dengan metode measured stratigraphy dengan skala 1:100. Sampel dibuat preparasi sayatan tipis dan pengamatan foraminifera kecil maupun foraminifera besar. Pengamatan sayatan tipis untuk menentukan fasies, nilai dan tipe porositas. Analisis foraminifera kecil dan foraminifera besar untuk menentukan umur relatif batuan dan lingkungan pengendapan. Berdasarkan hasil pengukuran stratigrafi diperoleh ketebalan singkapan pada Daerah Ralla adalah 16,87 meter yang dibagi menjadi empat fasies yaitu fasies wackestone, fasies packstone dan rudstone, fasies batulempung karbonatan sisipan breksi batulempung dan fasies wackestone dan rudstone sedangkan singkapan pada Daerah Karama memiliki ketebalan 15,95 meter berupa fasies batulempung karbonatan perselingan packstone. Preparasi foraminifera planktonik dan bentonik dilakukan pada 14 sampel. Hasil analisis menunjukkan pada Daerah Ralla terdapat 2 zonasi yaitu zona P16 (Eosen Akhir bagian tengah) dan P17 (Eosen Akhir bagian atas) yang dibatasi oleh 1 biodatum yaitu last appearance (LA) Cribrohantkenina inflata yang terendapkan pada shelf lagoon open circulation, foreslope dan deep shelf margin. Daerah Karama hanya terdapat 1 zonasi yaitu P17 yang dicirikan oleh spesies Globigerina ampliapertura yang hadir pada sampel paling tua dan spesies Globorotalia centralis pada sampel paling muda yang mencirikan P17 dan terendapkan pada deep shelf margin. Daerah Ralla dan Daerah Karama dapat dikorelasikan berdasarkan kesamaan zona yang ditemukan pada kedua jalur tersebut. Dengan menggunakan korelasi berdasarkan zona, dapat diketahui bagian atas singkapan Daerah Ralla yaitu fasies batulempung karbonatan sisipan breksi batulempung dan fasies wackestone dan rudstone terendapkan pada waktu yang sama dengan fasies lempung karbonatan perselingan packstone pada Daerah Karama yaitu P17. Hasil perhitungan porositas menunjukkan porositas batuan karbonat pada daerah Ralla berkisar 3% - 15,2% dengan tipe porositas berupa interpartikel, intrapartikel, fracture, channel, moldic dan vug. Porositas batuan karbonat pada daerah Karama berkisar 3% - 6% dengan tipe porositas berupa interpartikel, intrapartikel, fracture dan channel. Berdasarkan nilai porositas pada daerah penelitian dikategorikan kurang berpotensi sebagai reservoar.

The research areas are included in the Tonasa Formation located in two locations: Ralla Sub-District, Tanete Riaja Sub-district, Barru Regency and Karama Sub-district, Bangkala District, Jeneponto Regency, South Sulawesi Province. The research location is the northern and southern part of the Tonasa Formation carbonate rocks in South Sulawesi. This study aims to determine the facies, relative age, depositional environment, correlation and porosity of carbonate rocks in the study area so compared the facies of carbonate rocks in the north to the south. The data were collected by measured stratigraphy method with scale of 1:100. Sampel was prepared by thin section, small foraminifera and large foraminifera. Thin section observation used for determine facies, value and types of porosity. Small foraminifera and large foraminifera used for determine the relative age of rock and depositional environments. Based on the result of stratigraphy measurement, the thickness of outcrop at Ralla area is 16,87 meter which is divided into four facies: wackestone facies, packstone and rudstone facies, carbonaceous claystone facies inserted claystone breccias and wackestone and rudstone facies while outcrop at Karama area has thickness 15,95 meters in form of carbonaceous claystone interbedded packstone facies. Based on analysis of 14 sample planktonic and bentonic foraminifera that 2 zones: P16 (Middle Late Eocene) and P17 zona (Upper Late Eocene) which is limited by 1 biodatum yaitu last appearance (LA) of Cribrohantkenina inflata deposited on shelf lagoon open circulation, foreslope dan deep shelf margin.. The Karama region has only 1 zone: P17 characterized by Globigerina ampliapertura species present in the oldest sample and Globorotalia centralis species in the youngest sample characterizing P17 and deposited on deep shelf margin. The Ralla and Karama regions can be correlated based on the similarity of zones found on both area. By using correlation based on zones, it can be seen the upper part of Ralla area outcrop that is facies of carbonaceous claystone inserted claystone breccia and wackestone and rudstone fasies deposited at the same time with carbonaceous claystone interbedded packstone at Karama area that is P17. The porosity calculation shows the porosity of carbonate rock in Ralla area ranges from 3% - 15.2% with porosity type in the form of interparticle, intraparticle, fracture, channel, moldic and vuggy. The porosity of carbonate rocks in the Karama region ranges from 3% - 6% with porosity type in the form of interparticle, intraparticle, fracture and channel. Based on the porosity value in the study area less potential as reservoir.

Kata Kunci : Formasi Tonasa, measured stratigraphy, foraminifera, fasies, porositas/Tonasa Formation, measured stratigraphy, foraminifera, facies, porosity


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.